Berita

burhanuddin/net

Burhanuddin Dicurigai Jadi Provokator yang Bersembunyi di Balik Metode ilmiah

SABTU, 12 JULI 2014 | 23:29 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Pernyataan Burhanudin Muhtadi yang mengatakan jika sampai hasil perhitungan KPU berbeda dengan rilis hasil quick count lembaganya maka berarti KPU yg salah merupakan pernyataan yang ingin mendelegitimasi dan memotong urat nadi dan kewenangan lembaga formal yang dibentuk dengan UU.

"Upaya burhanudin telah mengangkangi prosedur dan merecoki tahapan pemilu," kata Jurubicara Barisan Muda Merah Putih, Syahmud Basri Ngabalin, beberapa saat lalu (Sabtu, 12/7).

Barisan Muda Merah Putih merupakan koordinasi kader muda tujuh partai Koalisi merah Putih pendukung Prabowo-Hatta. Mereka lahir untuk mengawal sitem perhitungan suara versi KPU sampai final di tanggal 22 Juli besok.


Kembali ke Burhanudin. Menurut Bahri, pernyataan Burhan ini patut dicurigai sebagai upaya meprovokasi atau menghasut rakyat untuk tidak percaya dengan KPU. Dan seharusnya Burhan tak jadi provokator terdidik dan bersembunyi di balik metoda ilmiah namun menaifkan kebenaran data.

Hal senada di sampaikan oleh Azwar Jaya dari partai PAN sumber bunyi yg di keluarkan Burhanudin dan di legitimasi oleh salah satu stasiun televisi swasta adalah bentuk penghasutan publik untuk memaksa rakyat menerima kebenaran yang belum final.

"Kalau yang disampaikan adalah hasil hitung cepat  sah-sah saja sebagai lembaga survei namun jika hasil survei dipaksakan sebagai alat untuk melegitimasi kepentingan ini yang kacau," ungkap Azwar.

BM Merah Putih pun  akan menempuh mekanisme formal dalam menyikapi ketidakbenaran situasi yg sengaja digulirkan oleh para jawara survey yang hari ini kridibilitasnya dipertanyakan

"Barisan ini akan  mendidik masyarakat untuk berfikir rasional dan mengikuti tahapan formal sampai lahirnya keputusan legal," demikian Azwar. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya