Berita

ilustrasi/net

Hajjaj bin Yusuf, Pejabat yang Pernah Merusak Ka'bah

SABTU, 12 JULI 2014 | 10:26 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Pada 13 Ramadan tahun 95 Hijriah, sejarah mencatat kematian salah orang yang sangat kontroversial di era Bani Umayah.

Orang yang dimaksud adalah Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi. Nama Hajjaj cukup menghiasi buku-buku sejarah Islam dan dunia Arab. Sejarawan yang tidak mau terlalu mengecamnya, menyebutkan juga kebaikan Hajaj. Misalnya suka berderma pada orang yang menghafal al Quran juga menyebarkan perluasan wilayah dinasti Umayah.

Di luar itu, hampir semua sejarawan mencatat keburukan Hajjaj. Ia dikenal sebagai sosok yang keras, kejam, bengis, bahkan begitu mudah menumpahkan darah.


Ketika Dinasti Umayah di bawah rezim Abdul Malik bin Marwan bin Hakam mulai guncang karena muncul rongrongan dari Ibnu Zubair, Hajaj muncul dengan segala kekejamannya. Hajjaj dipercaya untuk menumpas gerakan Ibnu Zubair.

Saat itu, benteng pertahanan Ibnu Zubair berada di kota Mekkah. Namun tanpa segan, Hajaj menyerang kota Mekkah tanpa peduli dengan kesuciannya. Ia bahkan melamparkan manjaniq sehingga sebagian dari bangunan Ka'bah roboh. Dalam serangan ini, ribuan nyawa melayang dan darah tertumpah dimana-mana.

Kekejaman Hajaj tak berhenti dengan hancurnya gerakan Ibnu Zubair. Sebagai pejabat negara, ia terus menebar teror. Ia dengan mudah membunuh kelompok yang beroposisi dengan Dinasti Umayah. Ia bahkan terus memburu kelompok pendukung keluarga Ali bin Thalib. Tidak kurang 20 tahun ia lalui dengan berbagai macam pembunuhan.

Untuk kematian Hajjaj, Imam Adz-Dzahabi, yang menulis kitab ensiklopedi tentang sejarah dan biografi dari tokoh-tokoh yang berperan di dalam sejarah Islam, menyebutkan dengan kata-kata yang cukup jelas. "Allah memusnahkannya di bulan Ramadhan tahun 95 Hijrah dalam keadaan tua."

Ada yang menyebutkan, si akhir usianya, Hajjaj mengalami gangguan jiwa. Jenazahnya dikuburkan secara diam-diam untuk menghindari kemarahan rakyat banyak. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya