Berita

Basuki Tjahja Purnama

On The Spot

Disodori Map Daftar Masalah, Lalu Diteruskan Ke Walikota

Ahok Safari Ramadhan Kunjungi Masjid
SABTU, 12 JULI 2014 | 09:04 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Enam mobil berwarna hitam satu per satu memasuki halaman Masjid Darul Muttaqin, di Jalan Malaka

Hijau Raya, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin sore.  Dari mobil Toyota Land Cruiser hitam di barisan terdepan, turun Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama.

Pria yang akrab disapa Ahok itu, langsung disambut orang-orang yang sudah menanti sekitar 20 menit sebelumnya. Di antaranya, Wali Kota Jakarta Timur, Kris­dianto, Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Gultom, dan Ke­tua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Darul Muttaqim Roni Syahroni Soleh.

Tiba sekitar Pukul 16.45 WIB, kedatangan Ahok ke masjid ini merupakan bagian dari agenda Safari Ramadhan Pemprov DKI Jakarta. Di Ramadhan 1435 Hij­riah kali ini, Pemprov DKI Ja­kar­ta, mendatangi 15 Masjid yang tersebar di Ibukota. Kemarin, ada­lah jadwal kunjungan yang ke-6.

Menjabat sebagai Plt Gu­ber­nur, Ahok dalam melakoni Safari Ramadhan, datang sendirian. Sang Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sedang cuti mengikuti proses Pemilihan Presiden (Pil­pres) 2014. Meski sendirian, Ahok tetap menyambangi setiap masjid yang dipilih.

Bersalaman sejenak, Ahok lang­sung jadi tempat curhat be­be­rapa warga dan pengurus mas­jid. Curhatannya, daerah pe­ru­ma­han di area Pondok Kopi, masih terge­nang saat hujan deras turun. Pa­dahal, daerah itu berada di ujung ti­mur Ibukota yang tak jauh dari ka­wasan Banjir Kanal Timur (BKT).

“Masalahnya, saluran air dari perumahan berkelok-kelok. Kita minta saluran air dibuat lurus ke BKT,” ujar Roni, ketua DKM Ma­sjid Darul Muttaqim.

Roni yang juga warga RW 10 di perumahan Pondok Kopi itu, berharap agar daerahnya tidak ban­­jir. Pasalnya, daerah itu me­rupakan teras ibukota di daerah timur yang langsung berbatasan dengan Bekasi, Jawa Barat.

Bak gayung bersambut, Ahok langsung menampung aspirasi. Sang Wali Kota Jakarta Timur, Krisdianto, yang tepat di sisi kiri Ahok langsung berpesan agar permasalahan itu segera dise­lesaikan. Dia juga berpesan, agar pamong daerah mulai dari RT, RW, Lurah,  hingga Camat, ber­koordinasi dengan Wali Kota dan perkembangannya langsung di­sampaikan ke Pemprov DKI Jakarta.

“Ini tugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) harusnya, lurah dan camat aktif,” kata Ahok.
Puas mendengar jawaban Ahok, Roni sang ketua DKM Mas­jid, langsung menyerahkan sebuah map berwarna merah berupa poin­ter permasalahan daerah se­tem­pat. Oleh Ahok map itu lang­sung diserahkan kepada Walikota.

Pemantauan Rakyat Merdeka, begitu Ahok tiba, pengurus mas­jid melalui toa pengeras suara, menyampaikan kalau Plt Gu­ber­nur telah berada di tengah-tengah jamaah.

Ratusan warga yang mendengar, berbondong-bon­dong untuk memasuki area ma­s­jid di lantai dasar tempat di­g­e­lar­nya acara Safari Ramadhan.

Di mulai dari sambutan Roni, sang ketua masjid. Senada de­ngan yang diungkapkan saat jum­pa di teras masjid dengan Ahok, usulan pria berusia 76 tahun itu, disambut riuh warga yang hadir.

Begitu giliran Ahok berbicara, dia merasa senang jika warganya berani menyampaikan keluhan langsung kepadanya. Bahkan, dia menyarankan keluhan warga jangan hanya disampaikan jika ada kunjungan saja. Menurutnya, jika Safari Ramadhan tidak me­ngunjungi daerah Pondok Kopi, bisa saja permasalahan itu tidak sampai ke level gubernur.

“Jangan satu tahun sekali ke­temu baru bilang. Ini Jakarta Ti­mur  aneh kalau banjir, BKT itu ke­ring kerontang,” kata Ahok.

Dia berpesan, agar warga tidak menjual tanahnya sekalipun ke­rap dilanda genangan ketika hujan deras datang. Menurutnya, jika permasalahan banjir selesai, tanah di area Pondok Kopi, akan melonjak dari Rp 7 juta per meter bisa naik hingga melewati angka Rp 15 juta per meternya.

Kenaikan tanah itu, kata Ahok, akan terjadi begitu kawasan Pon­dok Kopi, sudah tersambung ak­ses kereta listrik. Alhasil, daerah itu akan menjadi incaran tempat tinggal mereka yang bekerja di pusat Jakarta. Pasalnya, mereka yang bekerja di Jakarta lebih se­nang tinggal di pinggiran Jakarta, termasuk Pondok Kopi yang dapat dikatakan penghijauannya masih bagus.

“Kalau rumah saya langsung liat laut, karena di utara. Enak kalau pagi atau sore, tapi kalau siang, panasnya bukan main,” kata Ahok.

Pidato Ahok tidak terlalu lama, tidak sampai 15 menit. Menu­rut­nya, acara tausiah dan doa ber­sama sebagai agenda Safari Ra­madhan, juga penting. Ahok pun kembali duduk ke bangku barisan depan para hadirin.

Sebelum tausiah digelar, ada­lah agenda simbolik penyerahan bantuan untuk pihak masjid se­besar Rp 15 juta rupiah. Pe­m­be­rian itu diwakili Badan Amal, Za­­kat, Infaq, dan Sedekah DKI Ja­­kar­ta. Hingga akhir Ra­ma­dhan, Ahok masih akan me­ngun­jungi beberapa masjid lain di ibu kota.

Ahok Bilang Ditolak Di Beberapa Masjid

Safari Ramadhan yang dila­koni Pelaksana Tugas (Plt) Gu­ber­nur DKI Jakarta Basuki Tja­haja Purnama atau Ahok, yang mengunjungi sejumlah masjid di penjuru ibukota, tidak semuanya berjalan mulus. Ada masjid yang menolak kehadirannya, lantaran bukan seorang muslim.

Meski enggan mengungkap masjid itu di daerah mana, Ahok mengaku heran atas penolakan be­berapa pengurus masjid di Ja­karta terhadap kunjungannya. Me­nurut dia, penolakan ini jauh berbeda saat ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.

“Di Jakarta, masih ada masjid yang tak mau menerima saya,” kata Basuki di Pondok Pesantren Khairul Ummah Masjid At-Taq­wa di Kapuk Muara, Penja­ringan, Jakarta Utara, Rabu, 2 Juli 2014.

Ahok menuturkan penolakan tersebut lantaran agama yang di­anutnya. Beberapa masjid me­no­lak kedatangan Ahok dalam rang­ka Safari Ramadan. Padahal, saat menjadi bupati, kata dia, seba­nyak 93 persen warga Belitung Ti­mur beragama Islam.

Di Belitung Timur, katanya, war­ga menjunjung tinggi per­sa­tuan tanpa membedakan agama. Ia berharap kunjungannya ke masjid maupun pesantren dalam kunjungan lainnya, tidak adalagi penolakan itu. “Silaturahmi sa­ngat penting meski kita berbeda keyakinan,” katanya.

Pemantauan Rakyat Merdeka, saat Ahok melakukan kunjungan Safari Ramadhan ke Masjid Da­rull Muttaqin di Jalan Malaka Hi­jau Raya, Pondok Kopi, Duren Sa­wit, Jakarta Timur, kemarin, ber­langsung tanpa penolakan.

Ratusan warga Pondok Kopi, mau­pun pengurus masjid me­nyam­but hangat kedatangan Ahok. Berbagai kegiatan dilaku­kan penuh tawa. Bahkan, tidak se­dikit warga yang meminta foto ber­sama begitu acara usai.

Kemudian, Ahok dijamu ma­kan bersama usai menunaikan iba­dah shalat magrib. Bersama war­ga muslim, Ahok menyantap hidangan bersama warga dan to­koh masyarakat setempat.

Dalam kunjungan itu, Ahok me­nerima masukan dari warga. Yaitu, daerah Pondok Kopi yang ke­rap tergenang air ketika hujan deras mengguyur. Ahok menam­pung aspirasi itu.

Bahkan, Ahok menyarankan ke depan agar pengurus masjid ber­asal dari pengurus RT dan RW. Tu­juannya, agar aspirasi yang ber­asal dari masjid yang notabene menjadi tempat berkumpul umat Islam, dapat langsung me­nyam­paikan aspirasinya ke tingkat lu­rah hingga camat.

Selain itu, Ahok juga men­ce­ritakan warga asli Jakarta jarang mendapatkan prestasi di bidang keagamaan seperti lomba baca Al-Quran (MTQ) antar provinsi.

“Tahun lalu yang ikut lomba dari DKI bukan warga asli, tahun ini kita gunakan asli DKI. Ber­syukur dapat juara enam,” kata Ahok disambut tawa hadirin.
“Padahal tahun lalu kita juara,” tambahnya.

Ke depan, lanjut Ahok, pihak­nya akan mengumpulkan mereka yang ahli mengaji untuk dilatih dengan ahli agama seperti Qurais Shihab. Tujuannya, agar bakat ter­pendam putra-putri DKI, ter­sa­lurkan dengan baik.

Ini Daftar Masjid Yang Didatangi Ahok

Kunjungan Safari Ra­ma­dhan Pelaksana Tugas (Plt) Gu­bernur DKI Jakarta Basuki Tja­haja Purnama alias Ahok, ke Masjid Darull Muttaqim di ka­wasan Pondok Kopi, Jakarta Timur, adalah kunjungan ke enam dari 15 kunjungan yang direncanakan.

Kepala Biro Pendidikan Men­tal dan Spiritual (Dikmen­tal) DKI Jakarta Budi Utomo, me­ngungkapkan, selama puasa Ahok sudah dijadwalkan 10 kali melakukan safari Ramadan dan berbuka puasa dengan war­ga di masjid. Selain itu, ada lima kali jadwal berbuka puasa dengan aparat pemerintahan Pem­prov DKI Jakarta di lima wilayah kota.

Berikut jadwalnya;  tanggal 2 Juli di Masjid At-Taqwa Kelu­rahan Kapuk Muara, tanggal 7 Juli di Masjid Jami Nurul Yaqin Ke­lurahan Gandaria Utara, tang­gal 10 Juli di Masjid Sunda Kelapa Kelurahan Menteng, tanggal 11 Juli di Masjid Darul Muttaqin Kelurahan Pondok Kopi, tanggal 14 Juli di Jakarta Islamic Centre (JIC), tanggal 16 Juli di Masjid An-Nizhom Kelurahan Cempaka Putih, dan tanggal 18 Juli di Masjid Al-Ikhsan Pulau Untung Jawa, Ke­pulauan Seribu.

Bagaimana menentukan mas­jid-masjid tersebut untuk di­kun­jungi? Budi mengatakan, daftar masjid yang akan dikunjungi  Ahok diajukan staf pegawai di se­tiap kantor wali kota se-Jakarta.

Kunjungan Ahok dibagi se­cara merata ke lima wilayah kota administrasi dan satu wila­yah kota kabupaten. “Daftar mas­jidnya diajukan rekan di kan­tor wali kota,” kata Budi ke­pada wartawan di Jakarta.

Setelah daftar diajukan, Budi menuturkan, Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Ja­karta akan memutuskan masjid yang akan didatangi melalui ke­putusan rapat. Selain masjid tu­juan kunjungan, Biro juga akan memberikan sumbangan Rp 10-15 juta dari Badan Amal, Zakat, Infaq, dan Sedekah DKI Ja­karta melalui Pemprov kepada ma­s­jid.

Safari Ramadhan Sambil Tengok Pelayanan Aparat

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, selama Ramadhan tahun ini akan melakukan kunjungan ke sejumlah masjid terserbar ke lima penjuru ibu kota. Dalam aksinya itu, Ahok sempat mela­kukan inspeksi mendadak (si­dak) ke jajarannya.

Aksi sidak itu, terjadi pada Kamis 3 Juli 2014, ketika Safari Ra­madhan terjadwal berbuka puasa bersama aparat peme­rin­tahan Pemkot Jakarta Pusat, di Kantor Walikota Jakarta Pu­sat. Ka­la itu, Ahok me­nyem­pat­kan inspeksi mendadak (si­dak) ke Kantor Pelayanan Ter­padu Satu Pintu (PTSP) wi­la­yah Jakarta Pusat.

Sebelum menemui pegawai wilayah Jakarta Pusat, Ahok yang tiba sekitar pukul 17.00 WIB, langsung mendatangi stan pendaftaran PTSP.

Dalam kesempatan sidak ter­se­but, Ahok mengatakan ke­pada salah satu pegawai kantor PTSP dan juga Walikota Jakarta Pusat Saefullah yang turut mendampinginya, nantinya jika PTSP sudah berjalan optimal, semua model pelayanannya akan mirip bank.

Semua loket yang dibuka ha­rus dapat melayani segala uru­san masyarakat. “Biar aja nanti petugas yang pusing, warga datang apa pun harus dilayani,” kata Ahok.

Saat berkeliling PTSP, Ahok juga sempat memperagakan alat PTSP yang tersedia di kan­tor tersebut. Setelah itu, baru ber­gabung bersama pegawai di lingkungan Jakarta Pusat untuk berbuka puasa.

Kunjungan ini merupakan Safari Ramadhan Ahok kedua setelah sehari sebelumnya me­ngunjungi Masjid Jami at-Taq­wa di Penjangan, Jakarta Utara.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Ja­kar­ta juga menyerahkan ban­tuan secara simbolis untuk Masjid Jami Matraman sebesar Rp 15 juta yang dananya berasal dari Ba­dan Amil Zakat Infak dan Se­dekah (Bazis) DKI Jakarta.

Sebelumnya, Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Budi Utomo mengatakan, dalam Safari Ramadhan yang tahun ini, Ahok juga enggan ditemani oleh pejabat eselon II.

Menu­rutnya, Basuki justru memberikan kesempatan ke­pa­da pejabat yang beragama mu­s­lim untuk berbuka puasa ber­sama dengan keluarganya.

“Pak Basuki tidak mau dite­mani oleh pejabat eselon II, tapi jika ada walikota yang mau me­nemani diperbolehkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, pada Ra­madhan kali ini Jakarta dipim­pin oleh seorang Pelaksana Tu­gas. Pasalnya, Gubernur DKI Ja­karta Joko Widodo tengah me­ngambil cuti karena men­calonkan diri sebagai presiden 2014-2019.

Meski bukan beragama Islam, namun Basuki yang kini men­jabat sebagai Plt Gubernur, tetap menyempatkan diri untuk ber­silaturahmi dengan umat mu­s­lim yang hendak berbuka ber­sama. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Israel Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon Barat Daya

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:05

Prabowo Disarankan Perbesar Anggaran Pertahanan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:59

Lampaui Target, Peserta Pameran TEI ke-39 Tembus 1.460 Exhibitor

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:57

Khofifah Kuatkan Kehidupan Beragama Lewat Pesantren

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:49

Bikin Bingung Pemilih, Trump dan Istri Beda Pandangan Soal Aborsi

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:46

Tampung Keluhan Hakim, DPR Pertimbangkan Revisi UU Kehakiman

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:40

Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:34

Perdana, Wakil Myanmar Bakal Hadiri KTT ASEAN di Laos

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:26

Harga Pangan Bervariasi: Beras Turun, Minyak Goreng Naik

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:25

Bikin Ngeri, Timnas Jepang Panggil 22 Pemain di Eropa

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:24

Selengkapnya