Berita

ilustrasi/net

Adhie M Massardi

Negeri Tanpa Kejujuran Tak Mudah Selenggarakan Pilpres

KAMIS, 10 JULI 2014 | 08:02 WIB | OLEH: ADHIE M. MASSARDI

KEBOHONGAN alias ketidakjujuran sudah menjadi kelaziman di negeri ini. Makanya, dalam percakapan tertutup maupun di forum-forum terbuka, termasuk yang disiarkan live televisi, seseorang harus minta ijin dulu untuk bicara jujur.

Kalimat - "Kalau mau jujur..." atau "Kalau boleh jujur..." harus diucapkan dulu untuk membuka pernyataan yang benar.

Di seluruh dunia, hanya di Indonesia orang harus minta ijin lawan bicaranya untuk berkata jujur.


Di negeri dengan tingkat kejujuran yang mustahil tidak akan bisa melaksanakan proses demokrasi (pemilu) yang benar. Karena kejujuran adalah syarat paling elementer untuk menyelenggarakan pemilu, lebih-lebih pilpres.

Maka agar pilpres 2014 ini legitimasinya agak mendingan, kedua kubu kandidat disarankan untuk menunggu hasil final penghitungan suara oleh KPU.

Jangan hanya karena sok gengsi, begitu lekas mengakui kemenangan atau kekalahan berdasarkan hasil perhitungan institusi yang tidak memiliki kewenangan menentukan hasil pilpres.

Biarlah menunggu hasil perhitungan resmi KPU sebagai penyelenggara. Hal ini penting agar KPU mulai sekarang harus bertanggungjawab atas hasil kerjanya. Tidak berlindung di balik lembaga-lembaga survei yang tingkat kejujurannya disangsikan oleh publik secara luas, tapi dipercaya hanya oleh yang membiayai kegiatannya.

Penulis adalah inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya