Berita

wimar witoelar

Pemuda Muhammadiyah Tanyakan Perkembangan Kasus Wimar ke Polda Besok

RABU, 09 JULI 2014 | 01:21 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemuda Muhammadiyah melaporkan Wimar Witoelar ke Polda Metro Jaya pada Senin (30/6) pekan lalu.  Hal ini terkait montase foto yang diposting pendukung Jokowi-JK itu di akun Facebook dan Twitternya.

Kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Rabu, 9/7), Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahni Anzar Simanjuntak memastikan akan mengawal penanganan kasus tersebut.

"Bersama tim kuasa hukum, kami besok (Kamis, 10/7) akan menyambangi Polda untuk menanyakan perkembangan penanganan kasus tersebut," kata Dahnil yang membidangi Buruh Tani dan Nelayan ini.

Pasalnya, sambung Dahnil, warga muhammadiyah dan kader Pemuda Muhammadiyah terus mempertanyakan perkembangan penanganan kasus tersebut kepada mereka, yang pada Senin lalu diberi kepercayaan untuk melaporkan Wimar ke Polda.

"Karena penghinaan yang dilakukan Wimar tersebut sangat menyakitkan warga Muhammadiyah," demikian Dahnil, yang juga dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten ini.

Montase foto yang diunggah Wimar Witoelar itu menampilkan foto Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Keduanya diapit Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, Abubakar Baasyir, dan Habib Rizieq di sebelah kiri. Sementara sebelah kanan tampak Suryadharma Ali, Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Presiden PKS Anis Matta, dan AA Gym.

Di bawah foto itu, terdapat lambang ormas seperti Muhammadiyah, MUI, FPI, Hizbut Tahrir Indonesia, dan lainnya. Sementara foto Ali Imron, Imam Samodra, Amrozi, Osama Bin Laden dan Soeharto sebagai background.

Wimar memang telah meminta maaf atas pemuatan montase foto yang diberi judul
'Gallery of Rogues, Kebangkitan Bad Guys. Bahkan, bekas jurubicara pemerintahan Gus Dur ini juga mengaku sudah men-delete montase foto tersebut di timeline-nya.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Luar Negeri, Teguh Santosa yang turut melaporkan kasus tersebut, memastikan Wimar diadukan bukan karena benci.

"Kami laporkan soal ini bukan karena benci. Ini adalah pelajaran untuk kita semua, termasuk saya dan Anda, agar berhati-hati untuk setiap tindakan dan ucapan kita di media sosial. Bagaimanapun, pesan yang kita sampaikan memiliki dampak," ujar Teguh yang juga dosen FISIP UIN Jakarta. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Harga GKP di Tingkat Petani Lampung Tertinggi Rp6.300 per Kg

Sabtu, 02 November 2024 | 05:58

6 Pengungsi Rohingya di Aceh Timur Meninggal Dunia

Sabtu, 02 November 2024 | 05:43

Logo di APK Dedi-Erwan Dipersoalkan PKS, MQ Iswara: Salah Alamat

Sabtu, 02 November 2024 | 05:20

Gelapkan Uang 106 Mahasiswa Unila, Pemilik Agen Travel Diringkus Polisi

Sabtu, 02 November 2024 | 04:58

Optimisme Merekah di Balik Gercep Prabowo Setop PHK

Sabtu, 02 November 2024 | 04:44

Keadilan bagi Korban Pelanggaran HAM di Aceh Belum Terwujud

Sabtu, 02 November 2024 | 04:22

Rafael Struick Mulai Mengoleksi Gol di Liga Australia

Sabtu, 02 November 2024 | 03:59

Ahmad Luthfi Kirim Sinyal Jadikan Jokowi Jurukampanye

Sabtu, 02 November 2024 | 03:42

Terdampak Banjir Bandang, MotoGP Valencia 2024 Resmi Dibatalkan

Sabtu, 02 November 2024 | 03:20

KPAI Apresiasi Polri Ungkap Keterlibatan Oknum Pegawai Kemkomdigi dalam Kasus Judi Online

Sabtu, 02 November 2024 | 02:57

Selengkapnya