Berita

Kok Malah Lebih Santun Politikus Dibanding Rohaniawan Romo Magnis?

SABTU, 05 JULI 2014 | 10:49 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pernyataan rohaniawan Katolik, Romo Magnis Suseno soal keberadaan Islam garis keras di belakang pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa disayangkan. Pasalnya, dalam surat "Alasan Tidak Mendukung Prabowo" Romo Magnis tidak merinci secara gamblang siapa saja yang dimaksud Islam garis keras tersebut.

"Secara terbuka, banyak tokoh dan kiai NU, tokoh Muhammadiyah, tokoh Persis, Al Washliyyah, Nahdlatul Wathan, yang menjadi pendukung Prabowo-Hatta. Apakah mereka itu semua disebut Islam garis keras," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah DR. Saleh P. Daulay (Sabtu, 5/7).

Kelihatannya, Romo Magnis memiliki agenda tersendiri di dalam surat terbukanya itu. Dia menduga Romo Magnis sedang melakukan kampanye abu-abu, untuk tidak menyebut kampanye hitam terhadap pasangan Prabowo-Hatta. Tujuannya, untuk mengajak sebanyak mungkin orang memilih Jokowi-JK.

"Tentu tidak arif seorang tokoh agama menjelekkan seseorang untuk menggiring opini memilih yang lain. Politisi saja dinilai tidak baik jika melakukan hal seperti itu. Apalagi tokoh agama seperti Romo Magnis. Tentu hal ini betul-betul disesalkan," demikian Saleh, yang juga anggota DPR terpilih PAN dapil Sumut II.

Saleh juga kembali mengungkapkan pernyataan Magnis soal Amien Rais terkait perang Badar yang menurutnya out of context. "Romo Magnis yang ahli Karl Marx, Komunis, dan sosialis tidak sepatutnya memberikan penilaian negatif terhadap tokoh muslim moderat seperti Amien Rais," demikian Saleh. (Baca: Romo Magnis Ahli Komunis, Wajar Keliru Artikan Perang Badar)

Dalam tulisan yang mulai tersebar sejak Rabu lalu itu, salah satu alasan menolak mendukung Prabowo karena Romo Magnis mengkhawatirkan lingkungan pendukung Prabowo. Dia heran, Prabowo sekarang sepertinya menjadi tumpuan pihak Islam garis keras. (Baca: Ini Konteks Perang Badar Amien Rais yang Dipersoalkan Romo Magnis)

"Mengapa? Saya bertanya: Kalau Prabowo nanti menjadi presiden karena dukungan pihak-pihak garis keras itu: Bukankah akan tiba pay-back-time, bukankah akan tiba saatnya di mana ia harus bayar kembali hutang itu? Bukankah rangkulan itu berarti bahwa Prabowo sudah tersandera oleh kelompok-kelompok garis keras itu?" ungkap Romo Magnis mempertanyakan. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Bareng Gibran Hadir di Deklarasi GSN

Sabtu, 02 November 2024 | 15:47

Komisi V Ingatkan Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Menjelang Nataru

Sabtu, 02 November 2024 | 15:37

Harga CPO Meroket ke Level Tertinggi di Awal Bulan

Sabtu, 02 November 2024 | 15:09

Jenazah Kebakaran Pabrik Pakan Ternak Belum Berhasil Diidentifikasi

Sabtu, 02 November 2024 | 14:50

Lagi Santai Ngopi, Prajurit TNI Dikeroyok Ormas di Jaksel

Sabtu, 02 November 2024 | 14:30

BKPM Bidik Investasi Rp1.900 Triliun di 2025 dari Sektor Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 14:29

Saham Eropa Menghijau, Indeks DAX Bangkit 0,93 Persen

Sabtu, 02 November 2024 | 14:04

Tumpukan Duit Judi Slot

Sabtu, 02 November 2024 | 13:54

3 Tersangka Baru Judi Slot8278 Terancam Penjara 20 Tahun

Sabtu, 02 November 2024 | 13:39

Tak Hanya iPhone 16, Pemerintah Juga Bakal Blokir IMEI Google Pixel

Sabtu, 02 November 2024 | 13:14

Selengkapnya