Berita

perusakan tv one/net

Mental Pendukung Jokowi Mendesak untuk Direvolusi

JUMAT, 04 JULI 2014 | 18:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Aksi kekerasan yang dilakukan massa PDIP terhadap studio TV One dikesalkan banyak kalangan. Karena itu, Megawati dan Jokowi harus bisa menertibakan anak buahnya dan mentalnya musti direvolusi.

"Cara-cara anarkis ini bisa merusak demokrasi dan kebebasan pers. Jika cara-cara premanisme ini terus dilakukan dapat memicu konflik horisontal," tegas Ketum Federasi LSM Indonesia, HM. Jusuf Rizal (Jumat, 4/7).

Menurutnya, apapun yang dilakukan oleh TV One dalam pemberitaan, jika ada yang keberatan semestinya dilaporkan ke Dewan Pers atau Komite Penyiaran Indonesia (KPI), bukan dilakukan dengan cara seperti komunis.

"Anak buah Megawati dan pendukung Jokowi-JK harus menghargai aturan hukum. Tidak boleh semaunya sendiri dan mentang-mentang. Jangan karena banyak mantan jenderal dikubu Jokowi-JK lantas mau main hakim sendiri," tegas pria praktisi komunikasi dan juga Presiden Lira (Lumbung Informasi Rakyat) itu.

Menurutnya memang semestinya media harus netral dalam Pilpres 2014. Tapi karena berbagai kepentingan media TV, cetak, radio dan online terbelah. Sebagian mendukung Prabowo-Hatta dan sebagian Jokowi-JK.

Berdasarkan analisa Jusuf Rizal setidaknya media pendukung Prabowo-Hatta antara lain Group Bakri (TV One, Viva News dan ANTV) serta MNC (RCTI, Global, MNC TV, Sindo TV, Radio dan Majalah dll).

Sementara media pendukung Jokowi-JK antara lain group Jawa Pos, Media Grup, (Media Indonesia, Metro TV), Kompas Group, Tempo Group, Jak TV (Artha Graha Group), Trans Group (Detik.com), dan lain-lain.

Dalam pemberitaan, lanjut Jusuf Rizal sebenarnya bukan hanya TV One yang seharusnya di kritisi. Berita Metro TV justru jauh lebih provokatif, namun pendukung Prabowo-Hatta tidak mengikuti jejak anarkis pendukung Jokowi-JK.

"Karena itu Federasi LSM Indonesia menyarankan kepada Megawati dan Jokowi-JK menertibkan anak buahnya. Semua pihak harus dewasa jangan sampai terjadi konflik horisontal yang akan merugikan bangsa Indonesia," tegasnya.

Pria berdarah Batak-Madura ini mengimbau kepada kedua pendukung Capres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK harus dapat menghargai perbedaan dan demokrasi. "Pilih sesuai hati nurani yang dapat membawa Indonesia bangkit mengejar keteringgalan agar berdaulat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain," tandasnya. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Bareng Gibran Hadir di Deklarasi GSN

Sabtu, 02 November 2024 | 15:47

Komisi V Ingatkan Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Menjelang Nataru

Sabtu, 02 November 2024 | 15:37

Harga CPO Meroket ke Level Tertinggi di Awal Bulan

Sabtu, 02 November 2024 | 15:09

Jenazah Kebakaran Pabrik Pakan Ternak Belum Berhasil Diidentifikasi

Sabtu, 02 November 2024 | 14:50

Lagi Santai Ngopi, Prajurit TNI Dikeroyok Ormas di Jaksel

Sabtu, 02 November 2024 | 14:30

BKPM Bidik Investasi Rp1.900 Triliun di 2025 dari Sektor Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 14:29

Saham Eropa Menghijau, Indeks DAX Bangkit 0,93 Persen

Sabtu, 02 November 2024 | 14:04

Tumpukan Duit Judi Slot

Sabtu, 02 November 2024 | 13:54

3 Tersangka Baru Judi Slot8278 Terancam Penjara 20 Tahun

Sabtu, 02 November 2024 | 13:39

Tak Hanya iPhone 16, Pemerintah Juga Bakal Blokir IMEI Google Pixel

Sabtu, 02 November 2024 | 13:14

Selengkapnya