Berita

foto:net

Kesehatan

Pakai Kontrasepsi Implant Cegah Hamil 3-5 Tahun

KAMIS, 03 JULI 2014 | 16:13 WIB | LAPORAN:

Kontrasepsi implant satu batang dinilai lebih mudah dan efektif, dibanding metode kontrasepsi lainnya, semisal spiral (IUD). Hal ini membuat salah satu jenis alat kontrasepsi jangka panjang itu digemari akseptor dan bidan.

"Dibanding alat kontrasepsi lain yang memiliki metodologi jangka panjang seperti IUD atau spiral, proses pemasangan implan satu batang lebih mudah dan efektif," ujar Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Julianto Witjaksono.

Alat kontrasepsi yang mulai ada sejak 1967 itu berbentuk mirip korek api, mengandung hormon progestin. Pada 1983, implant pertama kali dipasarkan di tanah air yang terdiri dari dari enam batang. Tahun 2000, muncul generasi barul, yakni hanya satu batang. Awal tahun 2010, implant satu batang mulai dilirik karena harganya lebih terjangkau.


"Metode ini juga efektif mencegah kehamilan selama kurang lebih tiga sampai dengan lima tahun," sambungnya.

Saat ini BKKBN tengah melakukan sinkronisasi program pencapaian pembangunan milenium (MDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) pada 2014 lewat program Keluarga Berencana (KB). BKKBN menilai, alat KB berupa pil dan suntik sifatnya jangka pendek dan kerap gagal. Sementara untuk implan, pemerintah saat ini menjalankan program implant satu batang di 10 daerah percontohan, yakni Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Lampung, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Terkait kemudahan dalam pemasangannya, hal ini diakui oleh bidan setempat. Menurutnya, implant merupakan alat kontrasepsi yang praktis dan mudah dipasang dalam waktu singkat. Dengan implan, tidak ada lagi faktor lupa dan sangat cocok untuk wanita yang tak bisa menerima asupan hormon esterogen tambahan.

"Para akseptor mengaku cukup senang dengan implant satu batang, karena mudah dan sangat efektif. Tidak perlu repot-repot karena itu kan untuk tiga tahun," kata bidan Widyastuti dari Sumatera Selatan, ketika dihubungi.

Bagi bidan sendiri sebagai salah satu tenaga pelaksana di lapangan mengaku, pemasangan implant satu batang tidak memerlukan waktu lama dan mudah, karena cara memasangnya tidak merepotkan.

Sementara itu menurut anggota Dewan Kontrasepsi Asia Pasifik (Asia Pacific Council on Contraception) Prof. Biran Affandi, penggunaan kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan, vasektomi dan tubektomi harus lebih banyak digalakkan. Kontrasepsi yang bersifat jangka panjang ini adalah kebutuhan utama untuk menekan laju pertambahan penduduk dan juga TFR atau angka kematian ibu.

"Jika diimplankan secara benar, metode kontrasepsi implant ini memiliki efektivitas sampai 99 persen dengan tingkat kegagalan hanya 1 dari 100 wanita yang menggunakannya," ujarnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya