Berita

Disayangkan, KAMMI Dicatut untuk Dukung Capres-Cawapres

SELASA, 01 JULI 2014 | 09:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Gerakan mahasiswa sejatinya harus mampu bersikap independen dan tidak terjebak dalam kepentingan sempit dalam menyambut pemilu 2014.

Hal ini diperlukan agar gerakan mahasiswa dapat terus berjuang mencerdaskan politik masyarakat dan terhindar dari kepentingan pragmatisme yang mencederai perjuangan mahasiswa bersama rakyat.

“Gerakan mahasiswa itu adalah suara hati rakyat Indoensia yang harus menghindarkan diri dari pragmatisme politik. Maka, pemberian dukungan kepada salah satu kandidat dalam Pilpres 2014 jelas sebuah kesalahan besar yang harus dihindarkan gerakan mahasiswa, " jelas Ketua Presidium Nasional Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Herdi Jayakusumah dalam keterangan persnya, Selasa, (1/7)


Karena itu, dia menyayangkan sikap sejumlah mahasiswa yang mengaku alumni KAMMI mendukung capres baik Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Sikap para alumni itu dianggap sebagai bentuk intervensi berlebihan karena mencatut nama organisasi untuk memuaskan ambisi politiknya semata.

"KAMMI tak memberikan dukungan kepada capres manapun.Adanya alumni KAMMI, atau siapapun yang menggunakan nama KAMMI walaupun dengan tambahan istilah lainnya yang memberikan dukungan itu adalah  perilaku oknum tak mewakili aspirasi kader KAMMI Se-Indonesia. KAMMI Nasional menolak sikap para alumni yang membawa nama KAMMI demi kepentingan pribadinya semata, “ tambahnya.

Herdi meminta para alumni bersikap jantan, jika ingin memberikan dukungan selayaknya mereka menggunakan nama pribadi, jangan secara sembarangan membawa nama KAMMI sehingga merusak kredibilitas organisasi yang berdiri sejak 29 Maret 1998.

“KAMMI Nasional mendesak para alumni menghentikan akrobat politiknya. Jangan menyeret KAMMI ke lingkaran politik pragmatis, KAMMI dengan nama besarnya harus tetap berjuang memberikan pendidikan politik ke masyarakat tanpa harus terjebak urusan dukung-mendukung, “ tutupnya.  [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya