. Isu penjualan Indosat kepada asing kembali menguat setelah debat capres putaran ketiga digelar KPU.
Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier mengatakan penjualan Indosat kepada asing oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri pada tahun 2002 lalu menimbulkan banyak kerugian.
"Jadi yang hilang bukan hanya pada sisi strategisnya karena ini bidang penting, menyengkut telekomunikasi kita. Tetapi juga pada pendapatan negara dari pajak," kata Fuad dalam dialog bertema "Mengungkap Sisi Gelap Sejarah Penjualan Indosat" di Jakarta (Kamis, 26/6).
Menurut mantan Dirjen Pajak ini, pendapatan negara dari pajak Indosat terus melorot setelah BUMN telekomunikasi itu dijual kepada Singapore Technologies Telemedia yang merupakan anak usaha Temasek Holding Company, Multi National Corporation asal Singapura. Indosat dijual pada masa pemerintahan Megawati dengan harga 627 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,7 triliun dengan kurs saat itu Rp 8.940 per dolar AS.
"Saya pas jadi Dirjen Pajak, perusahaan ini masuk lima besar pembayar pajak yang bagus. Sekarang tidak lagi. Setelah dijual sudah jatuh banget, laporan dimanipulasi, labanya dinikmati orang-orang di luar negeri," paparnya.
Menurut Fuad, tidak ada justifikasi yang menguatkan Indosat perlu dijual. Karenanya Fuad yakin bahwa ada praktik kebohongan dalam penjualan Indosat. Apalagi transaksi jual belinya dilakukan di negara antah berantah bernama Mauritius.
"Saya haqqul yakin ini ada yang bohong. Ya gampang kelihatan kok, inikan yang beli dari Singapura, yang dijual BUMN dan yang jual BUMN Indonesia, tapi kenapa transaksinya muter sampai ke Mauritius?," demikian Fuad.