Konstalasi internal Golkar semakin dinamis setelah pemecatan tiga kader yang tidak mengikuti keputusan partai terkait pemilihan presiden 2014 yang mendukung Prabowo-Hatta.
Apalagi Poempida Hidayatullah, Nusron Wahid, dan Agus Gumiwang yang memilih merapat ke Jokowi-JK mengancam bakal menempuh jalur hukum.
Namun, Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung menilai keputusan pemecatan itu sudah tepat. Karena ketiga kader itu telah menentang keputusan partai.
"Itu memang sudah sewajarnya. Sebagai kader yang baik, harusnya loyal dan taat terhadap keputusan partai," ujar Akbar usai Deklarasi Sahabat AT untuk Prabowo-Hatta di Benteng Rotterdam, Makassar, (Kamis, 26/6).
Akbar menambahkan, Jusuf Kalla sewaktu menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar juga pernah memecat kader yang aktif mengkiritisi kebijakannya sebagai Wakil Presiden saat itu itu. Salah satu kader muda potensial Golkar yang dipecat yaitu Kamrussamad, yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.
"Itu hanya kritikan, tapi sudah dipecat. Jadi kenapa sekarang Jusuf Kalla mengatakan keterlaluan DPP PG memecat tiga kader padahal sudah jelas melawan keputusan Partai Golkar," ujar Akbar, yang tampak juga didampingi mantan Ketua Golkar Sulsel, Mayjen TNI (Purn) H.M.Amin Syam.
Sebelumnya, Jusuf Kalla menilai pemecatan tiga kader muda Golkar tersebut berlebihan. Menurutnya, wajar kader Golkar mendukung dirinya pada Pilpres 2014 ini karena merupakan mantan Ketum Golkar.
Bahkan di Aceh tadi pagi, Jusuf Kalla menantang Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie untuk sekalian memecat dirinya dari Partai Golkar karena maju di Pilpres 2014. Namun, Jusuf Kalla balik mengancam kalau dirinya dipecat. "Saya tantang pecat saya. Silakan saja pecat hari ini, setelah Pilpres kita pecat lagi balik," tegas Jusuf Kalla.
[zul]