RMOL. Suasana di Sekretariat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Jusuf Kalla di kantor bernomor 5 Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tampak lengang, Senin lalu. Malam sebelumnya, Jokowi telah mengikuti debat sesi ketiga berhadapan dengan Prabowo. Tim yang yang membantu capres nomor urut dua ini menghadapi debat bisa santai sejenak.
Dalam susunan tim kampanye JÂoÂkowi-JK, tim debat dikoorÂdinir MaÂruarar Sirait, Akbar FaiÂzal, HelÂmy Faishal Zaini, PoemÂpida HiÂdaÂyatullah dan Samuel WattiÂmeÂna. Mereka tak terlihat nongol di seÂkretariat ini sehari sÂetelah debat.
Di halaman kantor terlihat beÂberapa mobil parkir. Namun tak sampai berjubel. Masih banyak tempat kosong untuk parkir. Kenapa sekretariat tampak sepi?
“Lagi rapat di atas,†kata peÂtuÂgas sekuriti yang berjaga di meja dekat pintu masuk kantor ini. Di pintu masuk samping kaÂnan yang dijaga sekuriti itu, dÂiÂtempel peÂnguÂmuman bahwa tim kampanye nasional sedang rapat tertutup.
Rencananya, masih ada sesi deÂbat yang harus dijalani kedua pasangan capres-cawapres yang memperebutkan suara rakyat pada 9 Juli mendatang. Seperti sebeÂlumnya, debat akan disiarÂkan langsung stasiun televisi.
Nikolas Simanjuntak, tim ahli di sekretariat ini mengatakan, ada tim yang mempersiapkan materi kepada pasangan ini sebelum mengikuti setiap debat.
“Ada tim ekonomi, pertahanan dan luar negeri, hukum, politik dan lain-lainnya. Tim diisi oleh orang-orang pakar dan ahli di bidangnya masing-masing,†jelas Nikolas yang juga mengaku tim ahli DPR ini.
Tim debat bertugas mÂengumÂpulÂkan semua materi yang keÂmungÂkinan ada ditanyakan moÂdeÂrator, capres maupun cawapres rival. “Biasanya, tim saling berÂkoordinasi, dan cari waktu beÂrÂtemu untuk bahas isunya. Itu tenÂtatif. Masing-masing bawa hasil analisis, dan memberikan semua masukan,†terang Nikolas.
Mendekati pelaksanaan debat, tim dikumpulkan Jokowi. “TemÂpatnya bisa di mana saja. Bisa di Seknas, di kediaman Pak Jokowi atau tempat yang dipersiapkan tim,†ujarnya.
Tim debat membiarkan Jokowi memaparkan apa-apa saja peÂmikirannya mengenai suatu isu. Setelah itu tim memberikan maÂsukan, baik dari materi, analisa hingga penampilan.
“Tetapi dalam urusan gaya bicara, tim membiarkannya apa adanya. Tim tidak pernah meÂngaÂtur cara bicara atau
style Pak JoÂkoÂwi dalam menyampaikan penÂdapat dan debatnya,†ujar Nikolas.
Yang jadi perhatian utama tim dalam mempersiapkan debat adaÂlah akurasi data. Jangan sampai salah menyampaikan data. Isu yang akan disampaikan dalam debat juga disusun.
“Dibuatkan pointer-pointer atau garis-garis besar yang akan dibicarakan dalam debat. Sebab, jika dibiarkan bicara lisan deÂngan waktu yang terbatas, bisa-bisa kebablasan dan tidak fokus. MaÂkaÂnya dibuatkan pointer-poinÂterÂnya,†jelas Nikolas.
Beberapa waktu lalu, sempat beredar di internet foto pasangan Jokowi-JK melakukan simulasi debat. Simulasi dipandu presenÂter Rosiana Silalahi itu. Lawan debat Jokowi-JK adalah Akbar Faizal. Di foto itu, Jokowi meÂngeÂnakan setelah jas hitam. Sementara JK berkemeja putih.
Di foto lain, Jokowi dan JK duduk bersama memperhatikan sesuatu. Pasangan ini dikeliling Rosiana, Anies Baswedan, bekas Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf, Akbar Faizal dan mantan penyiar Metro TV SanÂdrina Malakiano.
Sebelum mengikuti debat sesi ketiga yang berlangsung hari MingÂgu lalu, Jokowi mencari temÂpat yang relatif tenang untuk mempersiapkan diri. Pendalaman materi dilakukan di Puncak, BoÂgor. Dalam debat kali ini, JoÂkowi tampil sendirian menyampaikan visi-misinya di bidang politik inÂternasional dan ketahanan naÂsional. Berhadapan dengan PraÂbowo Subianto.
Prabowo --yang dianggap saÂngat paham tema ketahanan naÂsional lantaran berlatar belakang militer-- ternyata perlu memÂperÂsiapÂkan debat sesia ketiga. Sehari menjelang debat, capres nomor urut satu itu memutuskan libur kamÂpanye. Ini diakui Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Kubu Prabowo memanfaatkan waktu untuk membuat sejumlah persiapan. Terutama, melakukan evaluasi dari pelaksanaan debat-debat terdahulu.
“Yang pasti diÂsiapÂkan sebaik-baiknya. Tapi kalau dibilang khuÂsus, tidak juga,†kata Muzani.
Lantas, di mana Prabowo memÂÂpersiapkan diri? Muzani ogah buka suara.
Sama seperti Jokowi-JK, pasaÂngan Prabowo-Hatta juga meÂmiÂliki tim debat dalam susunan tim kampanye nasional. Tim ini berÂangÂgotakan Didik J Rachbini, HiÂdayat Nur Wahid, Nurul Arifin dan Rizal Mallarangeng.
Ketua Bidang Strategi Tim PeÂmenangan Prabowo-Hatta, RoÂmaÂhurmuziy mengatakan, PraÂbowo menjalani pelatihan psiÂkologis menghadapi debat caÂpÂres.
“Persiapan psikis diperlukan dalam situasi di mana puluhan juta warga yang nonton debat itu,†kata Romy, sapaan SekÂretaris Jenderal PPP itu.
Ia mengatakan, Prabowo diÂtuntun untuk tidak bersikap laÂyakÂnya sedang berada dalam deÂbat akademik di ruang seminar. Prabowo harus menyisipkan sesuatu yang bersifat menghibur.
“Artinya, kemampuan meÂlaÂkuÂkan entertaining supaya lebih rileks. Gestur dan dikÂsi yang digunakan pada debat sebeÂlumnya juga dievaluasi,†kata Rommy.
Menurut Romy, setiap akan diÂgelar debat, tim yang beÂrangÂgoÂtaÂkan akademikus dan pakar meÂnyiapkan poin penting yang harus dipaparkan Prabowo keÂpada publik.
“Mereka berasal dari seÂjumlah guru besar dari perÂguruan tingÂgi,†katanya tanpa memÂbeberÂkan identitas guru besar itu.
KPU: Format Debat Sudah Lebih BaikKomisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan deÂbat pasangan capres-cawapres sebanyak lima sesi. Lewat keÂgiatan ini, masyarakat bisa meÂngetahui visi dan misi masing-masing calon di sejumlah bidang.
Bagi dua pasangan capres-cawapres, debat ini juga menÂjadi kesempatan untuk meraup dukungan masyarakat yang meÂnyaksikan lewat layar kaca. Sebab, debat disiarkan langÂsung stasiun televisi.
Debat pertama digelar pada Senin, 9 Juni. Temanya pembaÂngunan demokrasi, pemerintah yang bersih dan kepastian huÂkum. Debat disiarkan tiga stasiun TV, yakni SCTV, IndoÂsiar dan Berita Satu. Dalam deÂbat itu, pasangan capres-caÂwaÂpres tampil lengkap.
Debat kedua Minggu 15 Juni. Temanya pembangunan ekoÂnomi dan kesejahteraan soÂsial, Disiarkan Metro TV dan BloomÂberg TV. Kedua pasaÂngan capÂres-cawapres juga tampil lengÂkap.
Hari Minggu, debat sesi ketiga digelar. Temanya politik internasional dan ketahanan nasional. Disiarkan TV One dan ANTV.
Debat sesi keempat akan digelar Minggu, 29 Juni. TemaÂnya pembangunan sumber daya manusia dan Iptek. Disiarkan tiga televisi yang bernaung di baÂwah MNC Grup: RCTI, MNC TV dan Global TV.
Putaran terakhir debat akan dilangsung pada Sabtu, 5 Juli 2014. Capres-cawapres akan diadu visi-misi mereka di biÂdang pangan, energi dan lingÂkuÂngan. Debat disiarkan TVRI dan Kompas TV.
Usai debat sesi ketiga yang dilangsungkan Minggu, Ketua KPU Husni Kamil Manik meÂngatakan, kegiatan ini menÂdaÂpat apresiasi dari kedua kubu paÂsangan capres-cawapres. PeÂlaksanaannya dianggap sudah lebih baik. “Karena itu, formatÂnya dipertahankan, tapi tetap ada perbaikan,†jelasnya.
Proses evaluasi debat tidak akan menunggu waktu lama. BeÂgitu debat ketiga selesai, KPU langsung melakukan evaÂluasi. “Kami berupaya mÂemÂperÂbaiki kualitas setiap tahap deÂbat capres,†ujarnya.
Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma), Said Salahuddin meÂnyaÂrankan sebaiknya KPU memÂbatalkan penyelenggaraan deÂbat capres-cawapres tanggal 5 Juli depan. KaÂlaupun tetap dilaksanakan, maka debat terÂsebut harus diÂnyaÂtakan bukan bagian dari peÂnyelenggaraan debat seÂbaÂgaiÂmana ketentuan Pasal 39 ayat (1) UU 42/2008 tentang PemiÂlihan Umum Presiden dan WaÂkil Presiden (Pilpres).
Menurut Said, penyelengÂgaÂraÂan debat capres-cawapres seÂsungguhnya memang bukanlah suatu keharusan menurut keÂtentuan Pasal 38 ayat (1) UU PilÂpres. Dalam pasal itu hanya dikatakan bahwa kampanye capres-cawapres dapat dilakÂsaÂnaÂkan melalui debat pasangan calon. Dengan frasa dapat meÂnunjukan sifatnya fakultatif.
Tetapi ketika KPU meÂmuÂtusÂkan untuk menyelenggarakan deÂbat, lembaga itu secara huÂkum terikat ketentuan Pasal 39 ayat (1) yang mengatur debat pasangan calon harus dilakÂsaÂnakan sebanyak lima kali deÂngan ketentuan tiga kali untuk untuk capres dan dua kali unÂtuk cawapres.
“Bunyi pasal dan penjelasan Pasal 39 ayat (1) itu sama sekali tidak multi-tafsir. Bunyinya saÂngat tegas sehingga tidak bisa diÂtawar-tawar lagi oleh KPU. Pengabaian terhadap ketentuan tersebut jelas merupakan benÂtuk pelanggaran terhadap unÂdang-undang yang berimplikasi pada pengenaan sanksi,†ungÂkap Said, sambil menegaskan bahwa ketentuan UU tidak boÂleh didistorsi hanya karena ada kesepakatan bersama antara KPU dengan masing-masing tim pasangan calon.
“KPU dan masing-masing tim pasangan calon boleh saja membuat suatu kesepakatan terÂtentu. Tetapi kesepakatan itu tiÂdak boleh melanggar ketentuan Undang-Undang.
Adalah kekeÂliruan yang sangat serius jika KPU kemuÂdian menyelengÂgarakan lima kali debat dengan format dua kali debat antar Capres, satu kali debat antar Cawapres, dan dua debat untuk capres-caÂwaÂpres,†beber Said. ***