Berita

Pengurus Muhammadiyah: Wimar Witoelar Tak Cukup hanya Minta Maaf di Twitter

KAMIS, 19 JUNI 2014 | 16:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Warga dan pengurus Muhammadiyah terus menyampaikan protes atas foto yang diunggah Wimar Witoelar di akun Twitternya. Pasalnya, dia menyertakan logo Muhammadiyah dalam foto yang diberi judul 'Gallery of Rogues, Kebangkitan Bad Guys' itu.

Menurut anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah, Endang Tirtana, foto yang diunggah itu tidak mencerminkan integritas dan kapasitas bekas Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.

"Sangat ceroboh untuk tokoh sekelas dia," jelas Endang (Kamis, 19/6).


Menurut Endang, Wimar seharusnya bisa memberikan pendidikan politik yang sehat dan konstruktif dalam kondisi sekarang.

"Yang aneh, kok Wimar gegabah meneruskan postingan gambar yang sangat melukai warga Muhammadiyah. Padahal dia tahu betapa efek media sosial sangat cepat dan tidak bisa dikontrol," ungkap Endang.

Akibatnya, banyak warga Muhammadiyah sangat geram dengan sikap Wimar, yang merupakan pendukung Jokowi-JK tersebut. Karena itu, Wimar tidak cukup hanya meminta maaf di Twitter. (Baca: Wimar Witoelar Tutup Akun Twitternya)

"Dia harus mengklarifikasi tindakan tidak terpujinya itu ke PP Muhammadiyah. Jika klarifikasi tidak dilakukan dan ini terus bergulir, saya khawatir akan memicu konflik yang akan merugikan Wimar tentunya," demikian Endang.

Foto yang diunggah Wimar Witoelar itu menampilkan foto Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Keduanya diapit sejumlah tokoh, seperti Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, Abubakar Baasyir, dan Habib Rizieq di sebelah kiri. Sementara sebelah kanan Suryadharma Ali, Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Presiden PKS Anis Matta, dan AA Gym.

Di bawah foto Prabowo Cs itu, terdapat lambang ormas seperti Muhammadiyah, MUI, FPI, Hizbut Tahrir Indonesia, dan lainnya. Sedangkan tampak foto Ali Imron, Imam Samodra, Amrozi, Osama Bin Laden dan Soeharto sebagai background. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya