Berita

ilustrasi

Bisnis

Pemerintah Mestinya Berani Kasih Batas Waktu Newmont Untuk Membangun Smelter

Leadership Masih Rendah
RABU, 18 JUNI 2014 | 09:43 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah mesti tegas ter­hadap PT Newmont Nusa Teng­gara (PTNTT) yang belum mau membangun smelter dan memilih menghentikan operasinya.

Direktur Indonesia Resources Studies (Iress) Marwan Batubara me­nyarankan pemerintah segera mengultimatum atau memberi batas waktu akhir pembangunan smelter kepada Newmont.

Selain memberikan batas wak­tu, pemerintah juga harus tegas dan berani memberlakukan sank­si jika Newmont melanggar per­aturan yang ada. Termasuk pen­cabutan izin usaha tambang di Indonesia.


“Ketegasan sikap dan komit­men untuk menyelesaikan yang diperintahkan Undang-Undang Mi­nerba. Ini terjadi karena leader­ship rendah,” katanya di Jakarta, kemarin.

DPR, kata Marwan, juga mesti bisa memanggil pemerintah untuk mem­berikan batas waktu, kemu­dian kalau tidak melaksa­nakan maka harus diberikan sanksi.

Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, Newmont tidak bisa menekan pemerintah de­ngan cara menghentikan produksi.

Dia mengatakan, pemerintah tetap tidak akan mengizinkan Newmont untuk mengekspor hasil tambangnya. Sebab, peme­rintah  bakal tetap menjalankan atu­ran larangan ekspor bahan tam­bang bagi perusahaan yang belum memiliki smelter atau pabrik pemurnian tambang.

“Tentu pemerintah tidak ingin melanggar Undang-Undang,” katanya.

Menurut dia, apabila Newmont tidak membangun smelter, pe­merintah tidak akan pernah bisa memberikan izin untuk ekspor. Oleh karena itu, Newmont diha­rapkan bekerja sama dalam menyelesaikan agenda-agenda kontrak yang ada.

“Dengan begitu kalau itu bisa terjadi bisa secepatnya, Newmot juga bisa ekspor, produksinya juga bisa berjalan,” katanya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wa­cik mengatakan, Newmont bisa mengekspor hasil konsen­tratnya asalkan persyaratan yang perlu dijalankan, seperti komitmen mem­bangun smelter dan mena­ruh jaminan investasi bisa dipenuhi.

“Mereka lakukan persyaratan itu ya mereka bisa menjalankan ekspor, dan kami juga tidak melanggar undang-undang. Kami memang telah melarang ekspor mineral mentah,” katanya.

Sebelumnya, PT Newmont Nusa Tenggara di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah resmi berhenti beroperasi sejak 3 Juni 2014.

Juru Bicara Newmont Rubi W Purnomo mengatakan, larangan ekspor hasil tambang membuat hasil produksi menumpuk di tempat konsentrat tembaga dan emas batu hijau Nusa Tenggara Barat. Akibatnya tidak ada lagi tempat penyimpanan hasil tambang Newmont. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya