Berita

net

Politik

Pemilih Prabowo-Hatta Lebih Setia dan Militan

RABU, 18 JUNI 2014 | 02:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berpotensi merebut 14,84 persen suara pemilih dari lawan politiknya, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sementara pemilih Prabowo-Hatta disebut lebih militansi ketimbang Jokowi-JK.  

Hal itu disampaikan Direktur Pusat Kajian Kebijakan & Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid melalui sambungan telepon, Selasa (17/6), dikutip dari JPNN. Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Hatta saat ini 44,64 persen. Dari angka itu, sebesar 86,79 persen pemilih Prabowo tidak akan mengubah pilihannya.

"Sisanya masih bisa berubah. Sementara, elektabilitas Jokowi-JK 42,79 persen dan yang tidak mengubah pilihan sebanyak 85,16 persen, sisanya bisa berubah pikiran,” ujar Husin.


Dijelaskannya, persentase pemilih yang tidak mengubah pilihan politiknya menunjukkan militansi dan loyalitas pendukung. Dengan mencermati angka-angka itu, Husin menegaskan bahwa pemilih Prabowo-Hatta yang militan lebih banyak dibanding Jokowi-JK.

Puskaptis melakukan survei pada 6-12 Juni lalu terhadap 2.400 responden di 33 provinsi dan 115 kabupaten/kota.

Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) periode 6-11 Juni 2014 yang diumumkan Sabtu pekan lalu juga menyatakan senada. Malah, diam-diam elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah berada di atas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pasangan capres-cawapres nomor 1 itu mendapat dukungan publik sekitar 31,8 persen. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebesar 29,9 persen.

Responden yang tidak memilih 1,7 persen, yang belum punya pilihan 17,2 persen dan tidak menjawab 19,4 persen.

Selain itu, pendukung Prabowo-Hatta yang mengaku sudah mantap akan pilihannya sebanyak 67,2 persen, sedangkan yang masih bisa berubah pilihan hanya 14,9 persen.

"Pemilih Jokowi yang sudah mantap 67,4 persen, tapi yang memiliki kemungkinan berubah 18,2 persen," ujar peneliti senior PDB, Agus Herta. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya