Berita

Bisnis

IKAPPI: Mendag Ngawur Bilang Pasar Modern Tak Pengaruhi Pasar Tradisional

MINGGU, 15 JUNI 2014 | 11:35 WIB | LAPORAN:

Pedagang pasar Indonesia merasa tersinggung atas pernyataan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi soal keberadaan pasar modern. Pernyataan Mendag itu dianggap terkesan melindungi segelintir pemilik modal dan menyampingkan kondisi pedagang pasar tradisional yang lambat laun kian tersingkir.

"Bila Mendag bersikukuh mengatakan tidak terjadi penurunan karena berasumsi segmentasinya berbeda, kami DPP IKAPPI meminta Mendag menunjukan data ke publik," kata Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia(IKAPPI), Abdullah Mansuri melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (15/6).

Abdullah mencatat, sudah berulang kali pihaknya menyampaikan data ke Kemendag dampak pasar modern, dan banyaknya pedagang kelontong dan warung rumahan yang gulung tikar.


"Harusnya Mendag Muhammad Luthfi jujur dalam menyampaikan data," kritiknya.

Sebab faktanya, lanjut dia, omset para pedagang pasar Tradisional terus menurun karena menjamur nya pasar modern. Bahkan keberadaan pasar modern ini cenderung kian tidak terkontrol. Mendag juga sebaiknya berkaca diri atas kegagalan program revitalisasi pasar. Program ini selain menyisakan banyak permasalahan dan konflik, juga masih sangat jauh dari kata berhasil. IKAPPI menilai program ini juga berperan dalam menjauhkan pasar dari para pembeli.

"IKAPPI mengecam pernyataan berulang dari Mendag tanpa data yang dapat dipertangungjawabkan," tegasnya.

Menurut dia, Kemendag saat ini sangat terasa keberpihakannya pada kaum kapitalis. Semua tercermin dari UU Perdagangan. Lebih mengkhawatirkan, Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Perdagangan yang akan datang lebih menyudutkan pasar tradisional, dan memperkokoh perlindungan bagi pasar modern.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya