Berita

andi arief/net

Politik

POLEMIK OBOR RAKYAT

Kalau Mau Objektif, yang Harus Dipolisikan Adalah Jokowi dan JK

Apakah karena Sate Senayan-gate?
SABTU, 14 JUNI 2014 | 16:40 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla akan melaporkan pemimpin redaksi tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Boediono, ke kepolisian.

Menurut politisi PDI Perjuangan yang menjabat anggota Tim Hukum Kampanye Nasional Jokowi-JK, Firman Jaya Daeli, tabloid itu adalah alat politik yang primitif karena menjatuhkan citra capres Joko Widodo dengan nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras atau golongan tertentu (SARA).

Apalagi, beredar tuduhan bahwa Setiyardi adalah asisten dari Staf Khusus Presiden. Hal itu dikatakannya di diskusi "Hitam Putih Kampanye", di Cikini, Jakarta, tadi pagi


Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, menanggapi pernyataan Firman itu lewat pesan elektronik (blackberry messenger).

"Kalau mau objektif, yang perlu dipolisikan itu, pertama, pernyataan Jokowi pada September 2012 yang menyatakan akan memimpin Jakarta selama lima tahun, dan ketika dilantik berada di bawah sumpah agama Islam dan Kristen bersama Ahok ketika dilantik Mendagri," kata Andi Arief, Sabtu (14/6).

Selain itu katanya, yang perlu dipolisikan adalah mantan wakil presiden, Jusuf Kalla, terkait pernyataannya dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta. Dalam rekaman yang beredar di publik beberapa waktu lalu, JK menyatakan Indonesia akan hancur kalau dipimpin Joko Widodo. Wawancara itu dilakukan jauh sebelum JK menjadi cawapres Jokowi.

Andi Arief tidak sepakat dengan rencana mengadukan Pemred Obor Rakyat itu.

"Belum berkuasa saja sudah mau main polisi-polisian, apa karena Sate Senayan-gate?" katanya.

Sate Senayan-gate yang disebut Andi itu merujuk pada kasus pertemuan antara anggota tim hukum Jokowi, Trimedya Panjaitan dengan perwira tinggi Polri, Komjen Budi Gunawan dan Anggota Komisi Pemilihan Umum, Hadar Gumay, pada Sabtu malam pekan lalu. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya