Berita

net

Politik

Janganlah karena Dukung-Mendukung Pensiunan Jenderal Jatuhkan Martabat TNI-Polri

KAMIS, 12 JUNI 2014 | 15:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pilpres 2014 memberikan gambaran buruk tentang kualitas para pensiunan perwira tinggi yang berada di dua kubu calon presiden-wakil presiden.

Kiprah para mantan elite TNI itu umumnya tidak berisi pendidikan politik yang positif bagi bangsa dan rakyat Indonesia.

"Pernyataan para purnawirawan yang punya nama dan capaian hebat itu tak lebih bagus ketimbang para politisi Senayan, para jurkam parpol, atau bahkan para pemandu sorak di jalanan," ujar ilmuwan politik, Muhammad AS Hikam, dalam opini yang ditulisnya di halaman facebook pribadi beberapa saat lalu (Kamis, 12/6).


Pernyataan mereka, lanjut Hikam, begitu rendah kualitasnya karena tidak lagi berdasarkan nalar yang sehat, tetapi ambisi dan kepentingan politik. Mereka saling bongkar satu sama lain di ruang publik dan disaksikan oleh publik di dalam maupun luar negeri.

"Bagaimana mungkin rakyat dan bahkan para prajurit akan mempercayai para senior militer yang seperti ini? Saya khawatir jangan-jangan segala macam kehebatan dalam prinsip, semboyan, dan idealisme militer kita nanti ujung-ujungnya hanya sebagai mitos belaka," ujar Hikam.

Diakuinya, para mantan Jendral punya hak penuh menjadi pendukung para pasangan capres dan terlibat kampanye pemenangan mereka. Tetapi seharusnya mereka juga menjadi contoh bagi rakyat bahwa ketika mereka berpolitik pun tetap konsisten dengan prinsip-prinsip utama yang membuat mereka selama ini diakui dan dihormati.

"Jangan sampai karena kepentingan dukung mendukung, para mantan Jenderal justru merendahkan diri sendiri dan berpotensi merendahkan martabat TNI dan atau Polri," tegasnya.

Suara kecewa yang senada dengan Hikam jauh hari sebelumnya juga diutarakan Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko. Ia mengaku prihatin dengan perilaku para seniornya yang sudah pensiun dan kini memilih jalur politik.

Eko menyesali, para seniornya tanpa merasa berdosa justru membuka aib TNI. Mereka seperti lupa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang seharusnya tertanam sampai wafat. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya