Berita

Mayjen M. Fuad Basya/net

Politik

Kapuspen TNI Tegaskan Berita Pengerahan Babinsa Belum Terbukti Benar

KAMIS, 05 JUNI 2014 | 17:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen M. Fuad Basya, mempertanyakan pemberitaan yang menyebut ada pengerahan dari bintara pembina desa (Babinsa) kepada warga tertentu untuk memilih pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Sebelumnya, Kompas.Com mewawancarai seorang warga di kawasan Jakarta Pusat yang mengaku diresahkan oleh pendataan orang yang mengaku Babinsa. Dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Kapuspen tegaskan, tidak ada pendataan. Kalau pun ada, pasti pendataan itu untuk menjalankan pemetaan sosial, misalnya apakah daerah tempatnya berdinas itu rawan tawuran, rawan banjir, longsor atau bencana lain. Karena salah satu tugas Babinsa itu juga untuk membantu warga menangani bencana.


"Kalau ada Babinsa yang mendata untuk pemilu, terlalu nekat dia mengatakan dirinya Babinsa , itu bunuh diri," tegas Fuad saat diwawancarai live oleh Kompas TV beberapa saat lalu (Kamis sore, 5/6).

Dia mengatakan, seorang Babinsa yang berdinas atau dalam tugas pasti mengenakan pakaian dinas dan di pakaian itu tertera namanya.

TNI pun sudah melakukan pengecekan ke lapangan, termasuk ke Koramil yang dilaporkan dalam pemberitaan itu dan ke orang yang melaporkan. Namun sampai saat ini TNI belum mendapat bukti pelanggaran itu.

"Yang melaporkan itu juga belum kasih data, cuma mengatakan ada pria badan tegap mendatangi dan katakan dirinya Babinsa," ungkap Fuad.

Karena itu, Fuad meminta kepada media massa, agar kalau mendapatkan berita yang menuding TNI tidak netral seharusnya lebih dulu menanyakannya ke TNI sebelum isu menyebar luas.

"Berikan ke kami sebelum berita menyebar. Cepat informasikan ke TNI. Ada rantai komando jelas dalam TNI, jangan sampai meledak dulu (isunya)," tegasnya.

"Sampai sekarang saya belum dapatkan bukti. Yang melaporkan itu juga belum kasih data. Tapi kalau orang itu mengaku Babinsa, berarti di bodoh karena itu jelas melanggar netralitas TNI," tambah dia. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya