Berita

Politik

Mahasiswa Katolik Serukan Pemilu yang Mengutamakan Bonum Commune

KAMIS, 05 JUNI 2014 | 11:33 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Penting untuk dipastikan bahwa nilai dan prinsip demokrasi yang diikrarkan oleh kedua pasangan Capres-Cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, bukan hanya slogan verbal.

Seharusnya, Pilpres 2014 sungguh mencerminkan kultur demokrasi yang mengedepankan bonum commune atau kebaikan bersama bagi seluruh insan politik yang secara bebas dan mutlak menentukan hak dan kewajiban politiknya pada 9 Juli nanti.

Demikian kutipan pernyataan politik Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), yang diterima redaksi pada Kamis (5/6).


"Pemilu yang demokratis dengan mengutamakan bonum commune tentu menghindari berbagai kemungkinan yang dapat memicu konflik horizontal," tegas PMKRI.

Para calon harus berpolitik dengan etika dan moral yang santun, menghindari isu-isu provokatif berlatarbelakang SARA (suku, agama, ras dan golongan), politik transaksional, intimidasi, kampanye hitam serta sitgma, sentimen dan stereotipe negatif terhadap pasangan lain.

Dalam seruan politisnya, PMKRI mempertanyakan hakikat dari Pemilu yang demokratis jika mengabaikan prinsip kebaikan bersama. Poin penting lain yang disampaikan PMKRI adalah menyerukan kepada segenap anggotanya se-Indonesia tetap menjaga independensi sikap organisasi dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai perhimpunan di tengah gejolak politik.

PMKRI menghargai hak dan pilihan politik setiap anggota sesuai pertimbangan rasional yang matang dan dengan hati nurani yang jujur terhadap kedua pasangan Capres-Cawapres tanpa menuntut jaminan dan imbalan apa pun mengatasnamakan organisasi.
 
"Sebagai organisasi yang menjiwai nilai-nilai Kekatolikan, apapun bentuk dukungan dan bahkan hak pilih setiap anggota PMKRI bagi kedua pasangan Capres-Cawapres bukan merupakan intervensi organisasi, tendensi kepentingan dan muatan sentimen apapun bentuknya," tulis PMKRI dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Presidium PP PMKRI, Lidya Natalia Sartono, dan Sekretaris Jenderal PP PMKRI, Josep Aris. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya