Berita

Politik

Pergolakan Jokowi-Puan Belum Reda?

RABU, 04 JUNI 2014 | 15:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Seperti api dalam sekam. Kabarnya, konflik lama antara faksi trah Soekarno dan Joko Widodo masih membara. Tapi tidak kasatmata, tertutup oleh kesibukan partai banteng hitam menuju pemenangan Pilpres 2014.

Informasi yang dihimpun redaksi beberapa waktu terakhir mengungkit nuansa dendam politik di kedua kubu. Diketahui sejak lama bahwa loyalis Megawati Soekarnoputri, identik dengan sebutan Soekarnois/marhaenis, menaruh curiga yang amat lama terhadap kubu penyokong Jokowi.

Kecurigaan mereka terbukti di pemilu legislatif lalu. Para fans Jokowi tidak menunjukkan loyalitasnya ke PDI Perjuangan. Sekjen Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP) Utje Gustaaf Patty misalnya, ia mengaku tidak memilih PDIP pada Pileg 9 April lalu.


Ketidaksetiaan fans Jokowi itu membuat PDIP melempem, jauh dari target 27,02 persen di Pemilu Legislatif 9 April (cuma 18 persen). Padahal, elektabilitas Jokowi begitu tinggi saat itu. Target yang sudah dipublikasikan besar-besaran oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Puan Maharani, itu memukul muka sendiri.

Loyalis Soekarno yang begitu setia pada Mega sebetulnya menaruh harapan besar kepada putri Mega, Puan Maharani, agar PDIP tak semakin terpuruk di Pemilihan Presiden. Hal itu karena Mega sendiri sudah menyatakan "pensiun" dari panggung politik.

Tapi, Puan sendiri dirumorkan tidak akur dengan Jokowi. Sampai-sampai, tersiar berita bahwa antara Puan dan Jokowi sempat saling tuding terkait dengan perolehan suara PDIP yang tidak sampai 20 persen. Dalam artikel Jakarta Post, disebutkan Megawati meneteskan air mata saat putrinya dan capres yang ditunjuknya berdebat sengit.

Walau kabar perseteruan dua tokoh banteng itu dibantah keras oleh para elitenya, namun masih ada api dalam sekam. Keluarga Bung Karno, yang kini direpresentasikan oleh Puan, tidak terlalu menyukai manuver Jokowi dan para pengikutnya.

Kabar beredar di kalangan tertentu menyebutkan bahwa Jokowi sedang berencana merebut kursi ketua umum melalui Kongres Partai jika berhasil menang di Pilpres 2014. Hal itu mengusik Puan Maharani dan kerabatnya karena partai banteng hitam adalah partai yang secara tradisional identik dengan darah Soekarno.

Sementara, Puan telah lama membekali diri jika sewaktu-waktu sejarah memanggilnya untuk memimpin partai. Apalagi, Mega yakin inilah saat tepat untuk melaksanakan pesan regenerasi dari almarhum Taufiq Kiemas.

Sumber terpercaya yang dikonfirmasi redaksi yakin, Puan akan merasa lebih senang jika "Jokowi and the gang" tidak meraih puncak kepemimpinan nasional, dan dengan demikian jalan menuju pucuk otoritas partai tidak mulus baginya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya