Berita

anis matta/net

Politik

Anis Matta: Soal Isu 98, Prabowo Sudah Move On

SENIN, 02 JUNI 2014 | 17:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Barisan elite politik pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sangat rajin mengeluarkan pujian untuk sang capres. Misalnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta.

Bekas Wakil Ketua DPR yang giat berkicau di twiiter ini mengeluarkan pujian yang panjang untuk Prabowo lewat puluhan twitt beberapa saat lalu. Ia mau mengelaborasi mengapa Prabowo adalah sosok pemimpin yang tepat untuk Indonesia hari ini.

Di awal kicauannya, Anis menilai Prabowo adalah contoh orang yang terpanggil untuk membenahi Indonesia, karena cintanya. Karena keterpanggilan itu, ia mau meninggalkan hidupnya yang nyaman dan berkubang di politik. Keterpanggilan itu dinyatakan secara terbuka dengan menyatakan mencalonkan diri sebagai presiden dan melontarkan gagasan sejak awal.


"Saya mengapresiasi keterbukaan Prabowo. Lebih baik terbuka dan jujur ketimbang menutupi diri dengan basa-basi dan kepalsuan," katanya.

Menurut dia, Indonesia hari ini membutuhkan pemimpin yang berkata dan bertindak benar, bukan berkata dan bertindak sekadar menyenangkan orang banyak. Sudah waktunya Indonesia keluar dari perangkap popularitas kemasan dan melangkah menuju kerja keras sejati.

"Yang benar harus dikatakan, walaupun pahit. Bukan sekedar melakukan hal-hal yang mengundang tepuk tangan,' tegasnya.

Yang menarik, Anis kembali menyinggung isu sensitif tahun 1998. Selama belasan tahun, Prabowo selalu dianggap sebagai satu-satunya penanggung jawab semua tragedi yang terjadi, termasuk penculikan aktivis. Serangan ke Prabowo semakin menjadi-jadi jika ia terlibat dalam kontes politik, terutama di tahun ini.

"Prabowo telah membuktikan inisiatif, kelugasan bertindak didasari pada keterpanggilan di tahun 98. Walau kemudian inisiatif itu dinilai salah, ia tanggung penilaian salah itu sendiri," kata Anis.

Menurut dia, tindakan itu sendiri memiliki dimensi ruang dan waktu. Tindakan yang dianggap benar pada satu masa, bisa dinilai salah pada waktu lain.

"Dari situ saya belajar tentang karakter kepemimpinan dan patriotisme, yang kadang berujung pahit. Dicap salah," ungkapnya.

Prabowo, dianggapnya, telah membayar penilaian pihak lain yang menganggapnya salah. Bahkan, menurut Anis, Prabowo tidak pernah lari dan tidak lantas membenci negerinya.

"Yang menarik, Prabowo justru 'keras kepala', kembali ingin membenahi negeri ini. Dihadapi semua hinaan dan cibiran. Kalau kata anak gaul, Prabowo sudah move on. Masa lalu ada di belakang, yang disambut adalah masa depan," kicau Anis.

Kicauan Anis tentang Prabowo masih panjang dan salah satu materinya juga menyindir kepalsuan calon presiden lain. Ia juga mengungkit ancaman  negara gagal dan mengkiritik capres yang pintar berpura-pura sehingga tampil tanpa gagasan yang ditawarkan. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya