Berita

prabowo-jokowi/net

Politik

Diingatkan, Keberhasilan Capres-Cawapres Bukan Nomor Urut

SENIN, 02 JUNI 2014 | 10:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Para pendukung tidak perlu melakukan selebrasi berlebihan terkait nomor urut yang didapatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk bertanding di Pilpres 2014.

Hal itu dikatakan dosen hukum di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Theofransus Litaay, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Senin, 2/6).

"Sebagai contoh, dalam Pemilu 2004 dan 2009 calon yang nomor urut 1 belum tentu berhasil memenangkan kompetisi," kata dia.


Jadi, tambahnya, nomor urut tidak boleh dilihat sebagai pencapaian, karena kunci keberhasilan bukanlah di nomor urut tetap di keputusan rakyat sendiri.

"Rakyat memiliki logika politiknya sendiri, ini yang harus dicari kecocokannya melalui program kerja yang dikampanyekan dan kerja keras tim yang ujungnya ditentukan oleh kehendak rakyat," jelasnya.

Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat nomor urut 1 dalam pengundian nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemarin. Sedangkan, Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan nomor 2.

Mengenai nomor urut itu, Jokowi menegaskan bahwa nomor dua adalah simbol keseimbangan. Itu dikatakannya saat memberi kata pengantar setelah mendapat nomor di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta (Minggu, 1/6). Bagi Jokowi, angka dua merupakan simbol keseimbangan dan harmoni.
 
"Ada capres, ada cawapres. Ada mata kanan, ada mata kiri. Ada tangan kanan kiri. Semua harmoni dalam sebuah keseimbangan," kata Jokowi dengan nada menggurui sambil menunjuk bagian dari anggota tubuh yang disebutnya.

Sementara, Prabowo Subianto, lebih merendah. Dia berjanji akan berupaya keras menyampaikan gagasan dan platform yang diusungnya kepada calon pemilih. Dia menegaskan sangat menghargai pilihan rakyat.

"Saya menyerahkan keputusan akhir di tangan rakyat," jelasnya tanpa menyinggung nomor urut yang diterimanya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya