Berita

net

Politik

PILPRES 2014

Kandidat Harus Sebarluaskan Peta Solusi untuk Tiga Isu Penting

SABTU, 31 MEI 2014 | 12:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ada lima tema debat calon presiden yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan akan disiarkan secara bergiliran oleh 11 stasiun televisi mulai 9 Juni sampai 5 Juli mendatang.

Sebetulnya, rakyat Indonesia hanya bisa secara resmi mengetahui kesungguhan dan bagaimana penerapan pelaksanaan visi dan misi masing-masing capres dan cawapres dari sesi debat KPU tersebut.

"Ketegasan dan kebijaksanaan yang telah dicitrakan masing-masing kandidat akan diuji kesungguhannya dari poin-poin materi debat yang diberikan dalam pembahasan debat oleh KPU tersebut," kata Sekjen Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN), Heriandi Lim, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (31/5).


Melihat tema-tema yang ditetapkan KPU cukup umum, misalnya Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, perlu pengerucutan isu agar diskusi lebih maksimal.

JAMAN mengusulkan ada pendalaman isu peningkatan dan posisi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam (SDA) bangsa Indonesia. Dalam debat itu, masing-masing kandidat menjelaskan secara singkat road map atau garis besar haluan yang berisi langkah-langkah strategis dan operasional.

"Selain itu harus ada poin tentang pengelolaan utang negara dan swasta menjadi produktif dan road map terbebasnya negara dari utang dan pengendalian utang swasta. Kemudian, poin tentang kemandirian aspek industri dan infrastruktur pembangunan berikut road map-nya,." tutur Heriandi.

Pihaknya menganggap, tiga poin di atas penting diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia dalam menilai kapasitas dan kualitas kandidat yang bertarung di Pilpres. Rakyat harus bisa membaca kandidat mana yang membawa prinsip Trisakti sebagai salah satu landasan utama.

Ia meminta para kandidat untuk berani mengeluarkan road map terkait tiga poin tadi lewat media sosial ataupun berbentuk buku yang disebarkan ke publik. Tujuannya agar rakyat tahu akan dibawa ke mana negara ini oleh mereka.

"Kita harus tahu, negara ini akan dibawa ke mana dan setiap pemimpin nantinya bisa dikendalikan rakyat, bukannya malah ditakuti rakyat," tandas Heriandi. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya