Berita

PT HM Sampoerna (HMS)

Bisnis

Politisi DPR Pertanyakan Penutupan Pabrik Rokok Kretek Sampoerna

JUMAT, 30 MEI 2014 | 09:11 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Penutupan dua pabrik sigaret kretek tangan (SKT) di Lumajang dan Jember oleh perusahaan rokok PT HM Sampoerna (HMS) menuai kritik. Soalnya, akan menimbulkan kecurigaan ada hidden agenda di balik penutupan itu.

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Abdul Kadir Karding mempertanyakan penutupan pabrik itu. Sebagai perusahaan multinasional, ganjil rasanya pabrik tersebut diputuskan untuk ditutup.

“Hanya dalam waktu satu tahun 10 bulan nasib perusahaan itu seperti akan kolaps sehingga pabrik SKT di Lumajang dan Jember harus ditutup. Ironis dengan pernyataan dalam laporan tahunan mereka yang menyatakan kinerjanya sangat meyakinkan. Bahkan mempertahankan posisi teratas di segmen SKT,” kata Karding, Rabu (28/5).


Wakil Ketua Panja RUU Pertembakauan ini khawatir bakal hilangnya kretek di Indonesia. Hal ini dapat dicermati adanya beberapa fakta. Pertama, kebijakan soal pemilikan saham perusahaan kretek Indonesia oleh perusahaan multinasional asing yang sangat terbuka dan tak terbatas.

Kedua, saat ini terdapat tiga perusahaan multinasional asing memiliki pabrik rokok kretek Indonesia, yakni Phillips Morris (produsen Marlboro) terhadap HMS, British American Tobacco (BAT) terhadap Bentoel dan Korea Tobacco & Ginseng (KT&G) Korsel.

Kata Karding, fakta bahwa regulasi tentang pengendalian rokok di Indonesia mengarah pada standardisasi ingridient, sebagaimana diatur dalam Pasal 12 PP 109/2012 tentang larangan menggunakan bahan tambahan pada rokok.

“Padahal kita tahu kretek adalah rokok yang penuh dengan bahan tambahan perisa (rempah-rempah alam). Standardisasi ingridient atau konten hanya akan menggiring rokok di Indonesia menjadi rokok putih,” terangnya.

Dia pun mendesak pemerintah membuat peraturan yang tepat guna melindungi keberlangsungan industri nasional kretek dan petani tembakau.

Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) memastikan seluruh pabrikan rokok di Indonesia yang memproduksi rokok SKT mengalami penurunan produksi. Hal ini trend umum yang terjadi di pasar dalam negeri terkait pergeseran pasar dari SKT ke Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Ketua Umum Gaprindo Muhaimin Moefti menjelaskan, masalah penurunan penjualan tak hanya dialami Sampoerna. Para pabrikan besar yang juga memproduksi SKT seperti Gudang Garam, Bentoel, Djarum dan lainnya mengalami hal sama.

Namun, dia mengatakan soal langkah penutupan pabrik atau pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi kebijakan masing-masing perusahaan. Dia juga tidak bisa memungkiri bahwa trend penurunan pasar SKT bisa saja terus berlanjut, meski setiap pabrikan punya proyeksinya masing-masing.

Untuk diketaui, PT HM Sampoerna menutup pabrik SKT di Jember dan Lumajang akhir Mei 2014. Rencananya total karyawan yang akan di-PHK mencapai 4.900 karyawan. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya