Berita

prijanto

MISTERI TRANSJAKARTA

Prijanto: Surat Palsu Jokowi Perkeruh Keadaan

JUMAT, 30 MEI 2014 | 07:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kemarin beredar surat palsu permohonan penangguhan pemanggilan yang seolah-olah dikirimkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada Kejaksaan Agung terkait dugaan tindak pidana korupsi pengadaan bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) pada APBD tahun anggaran 2013.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menilai bahwa surat tersebut memang palsu. "Surat itu formatnya tidak benar," jelas Prijanto pagi ini (Jumat, 30/5).

Lalu siapa yang membuat surat tersebut?


Prijanto tidak yakin surat tersebut dibuat oleh lawan Jokowi, yaitu pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Apalagi, pasangan partai yang didukung Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar dan PBB tersebut sudah menegaskan tidak mungkin melakukan hal demikian. Karena mereka mengharamkan kampanye hitam.

"Tidak ada tanda-tanda mengarah itu. Semua Timses membantah," jelasnya.

Prijanto juga tidak melihat surat tersebut dibuat sendiri oleh tim Jokowi-JK dengan maksud misalnya agar terkesan dizalimi. "Di tim ini (JKW-JK) banyak intelijen. Sementara ini (yang buat surat) intelijen kacangan. Jadi nggak mungkin mereka (tim Jokowi) yang buat," ungkap dia.

Dia curiga, malah ada pihak ketiga yang mengeluarkan surat tersebut untuk memperkeruh suasana.

"Hati-hati, kita hidup dalam alam globalisisi. Negara asing tidak ingin Indonesia besar dan pemimpinnya kuat. Memang globalisasi harus ada kerjasa sama, tapi sesungguhnya satu negara pesaing bagi yang lain. Bisa saja ada orang orang yang jeli melihat ini bagus karena (para pemimpin Indonesia) akan jadi tuduh-menuduh," tegasnya.

Karena itu dia meminta semuanya untuk mewaspadai terhadap upaya memecah belah kesatuan dan persatuan rakyat Indonesia. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya