Berita

habiburokhman/net

Politik

Tim Jokowi-JK Memakai Kampanye Hitam untuk Keuntungan Politik

KAMIS, 29 MEI 2014 | 14:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tim Joko Widodo jangan mengkapitalisasi isu kampanye hitam sebagai bahan bakar keuntungan politik jelang Pilpres.

Demikian ditegaskan Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Habiburokhman, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (29/5).

Habiburokhman mengambil contoh dua kasus. Pertama, kasus pembakaran Posko relawan Jokowi-JK di Setiabudi, Jakarta Selatan.


Kedua, kasus beredarnya foto surat Jokowi selaku Gubernur Jakarta yang meminta penangguhan pemeriksaannya dalam kasus korupsi pengadaan Transjakarta.

"Saya masih mewaspadai pihak yang ingin kapitilisasi kampanye hitam ini sebagai kredit poin mereka sendiri, seperti pembakaran posko. Masalahnya apa belum jelas, tapi didramatisir seolah serius," terang Habiburokhman.

Dia juga menyayangkan pihak kuasa hukum Jokowi for President 2014 yang tidak mau membawa kasus peredaran surat Jokowi ke aparat penegak hukum. Seharusnya, kalau benar merasa jadi korban kampanye hitam maka yang harus dilakukan adalah melaporkan ke penegak hukum karena apa yang dituduhkan sudah fitnah atau pencemaran nama baik.

"Seharusnya dibawa ke penegak hukum. Karena kalau tidak, ya itu sama saja kapitalisasi kampanye hitam. Dan itu jauh lebih jahat daripada kampanye hitam itu sendiri," tegasnya.

Sementara ini, tim Prabowo-Hatta menyimpulkan ada dua dugaan terkait surat itu. Pertama, surat itu memang benar ada tapi masih berbentuk draf. Sehingga, belum ada cap. Namun, draf itu bocor di tengah jalan atau dibocorkan oleh orang yang punya hati nurani.

Kemungkinan kedua, surat itu memang dibuat sendiri oleh tim Jokowi-Hatta untuk kepentingan dan keuntungan politiknya.

"Dan itu saya ingatkan, lebih jahat daripada kampanye hitam itu sendiri," sebut Habiburokhman. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya