Berita

Politik

Beranikah Jokowi Hardik Petinggi Koalisi yang Asal Njeplak Seperti Imin?

KAMIS, 29 MEI 2014 | 12:14 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sikap Joko Widodo patut dipuji. Hal itu berkaitan dengan pernyataan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang menjamin perwakilan Nahdlatul Ulama (NU) bakal menjadi Menteri Agama jika pasangan Jokowi-JK menang.

Jokowi membantah Imin. Ia menegaskan pihaknya konsisten belum berbicara soal orang-orang yang akan mengisi kabinetnya jika memenangkan Pilpres 2014.

"Saya berharap, jika nanti terpilih sebagai Presiden, Beliau tetap konsisten dengan sikapnya," kata ilmuwan politik yang juga tokoh NU, Muhammad AS Hikam, di halaman facebook pribadinya.


Dia mengatakan, Jokowi memiliki hak prerogatif dalam soal mengangkat para pembantunya di dalam Kabinet. Tapi hak itu juga mesti dipergunakan secara bijak dan profesional. Memilih Menteri bukan seperti membagi "bancakan", atau karena kaplingan politik. Namun, bantahan Jokowi itu dirasa kurang lengkap tanpa teguran keras.

"Jokowi-JK harus menghardik para petinggi parpol dalam koalisi Banteng agar tidak asal njeplak, karena bisa menjadi bumerang bagi langkah perjuangan yang tidak ringan itu," terangnya.

Kalau perlu, lanjut Hikam, dibuat aturan yang jelas bahwa selain jubir tim kampanye dilarang untuk membuat pernyataan tentang kebijakan strategis dalam konteks kampanye pemenangan.

"Pernyataan Imin, dalam pandangan saya, jelas diametral bertentangan dengan prinsip dasar dan etika politik kubu Banteng. Semoga kasus Imin ini menjadi sebuah pelajaran bagi pasangan JJ, bahwa kemenangan politik yang sudah di depan mata pun bisa berubah menjadi kekalahan hanya karena kesalahan yang semula dianggap kecil," tuturnya.

"Omongan asal njeplak bisa saja disebarluaskan, dipelintir, dan dibumbui sehingga ujungnya akan dinilai sebagai sebuah hipokrisi dan kebohongan publik," ujar mantan Menteri Kabinet Presiden Gus Dur itu. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya