Berita

Ketua Sayap PDIP: Menteri Agama jangan Lagi Berasal dari Partai

SENIN, 26 MEI 2014 | 18:45 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

. Kasus dugaan korupsi dana penyelenggaraan haji yang membelit Menteri Agama Suryadharma Ali harus menjadi pelajaran bagi pemerintahan yang akan datang.

Menteri Agama berikutnya harus bebas dari kepentingan politik dan organisasi keagamaan.

"Banyaknya kasus korupsi di Kementerian Agama, seperti korupsi dana abadi umat, pengadaan Al Qur'an dan terakhir korupsi dana haji, harus menjadi pelajaran penting bahwa Menteri Agama harus dan bebas dari pengaruh politik dan ormas keagamaan," ujar Faozan Amar, Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia, sayap PDIP, sesaat lalu (Senin, 26/5).


Menurut Faozan, sebagai salah satu penjaga moral bangsa, sudah seharusnya Kementerian Agama dipimpin seorang negarawan yang berasal dari kalangan profesional, bukan seperti saat ini. Mengingat, Suryadharma Ali Ketua Umum DPP PPP.

"Sehingga (Menteri Agama) dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara baik dan benar, penuh dengan independensi, tanpa ada tekanan politik manapun," demikian Faozan.

Suryadharma Ali sendiri sudah menghadap Presiden SBY. Kepada Presiden, dia
tetap menyatakan merasa tidak bersalah dalam kasus penyimpangan dana haji. "Beliau merasa tidak bersalah dan kemudian menjelaskan panjang lebar tentang apa yang kini dihadapinya," ujar Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi.

Dalam pertemuan itu juga Presiden SBY memberi nasihat agar SDA menjalani proses hukum tersebut dengan tabah, lalu menyiapkan semuanya dengan sebaik-baiknya. SBY juga menegaskan, status tersangka bukanlah akhir dari segalanya."Seperti diketahui bahwa kita masih menghormati azas praduga tak bersalah," jelas Sudi.

Walau sudah ditetapkan tersangka korupsi dana haji, Presiden SBY enggan memecat SDA. SBY meminta SDA segera mengajukan surat pengunduran diri secara tertulis dalam satu atau dua hari ke depan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya