Berita

net

Politik

Indonesia Butuh Pemimpin Kuat dan Berani Supaya Tidak Terlihat Lemah

SENIN, 26 MEI 2014 | 14:28 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kerap terulangnya sengketa perbatasan negara antara Indonesia dan Malaysia menunjukkan bahwa Indonesia memerlukan pemimpin kuat serta berani mengambil keputusan secara tepat dan cepat.

Pemimpin semacam itu akan membuat Indonesia tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain.

"Permasalahan negara adalah permasalahan yang sangat kompleks. Presiden bukan hanya mengurus permasalahan sosial, ekonomi, dan budaya, tapi juga harus mampu menjadi panglima tertinggi pasukan militer seperti menjaga wilayah perbatasan negara," kata Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, dalam siaran pers yang diterima redaksi (Senin, 26/5).


Jajat menilai, Indonesia tidak bisa terus menerus menyalahkan negara lain jika ada pencaplokan wilayah. Sesekali Indonesia haru instrospeksi diri karena telah gagal menjaga wilayah sendiri. Karena itu, rakyat memerlukan pemimpin yang kuat bisa menjaga batas wilayah negara dari rongrongan bangsa asing.

"Masa depan dan kehormatan negara juga akan ditentukan oleh siapa yang akan menjadi pemimpin, memimpin negara dengan jumlah penduduk yang begitu banyak serta wilayah yang sangat luas tidak mudah. Indonesia memerlukan pemimpin kuat dan berani agar Indonesia tidak lemah di depan bangsa asing," tandas Jajat.

Sengketa terakhir antara Indonesia dan Malaysia adalah terkait pembangunan mercusuar oleh pihak negeri jiran itu di wilayah abu-abu, atau masih disengketakan Indonesia-Malaysia, di Tanjung Datuk, sejak pekan lalu. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya