Persahabatan dan kerja sama Indonesia dan Filipina penting. Kedua negara merupakan contoh negara demokrasi di kawasan, dan bisa menyelesaikan delimitasi batas maritim tanpa masalah.
"Kunjungan kenegaraan ini memiliki arti penting karena Filipina adalah mitra dan sahabat dekat Indonesia," ujar Presiden SBY dalam keterangan pers di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (22/5) pagi, sebelum lepas landas menuju Manila.
Selain bertetangga dekat dan memiliki hubungan di berbagai bidang, Indonesia dan Filipina sama-sama anggota APEC dan organisasi internasional lainnya. "Kita sama-sama jadi contoh champions of democracy di kawasan, sama-sama memerangi kejahatan transnasional," SBY menambahkan, seperti dikutip dari sirus resmi Presiden.
Volume perdagangan kedua negara mencapai total 4,5 triliun, dengan surplus di pihak Indonesia. Kemudian, wisatawan Filipina ke Indonesia mencapai 130 ribu orang, sedangkan wisatawan Indonesia ke Filipina 45 ribu. Terdapat pula 2.500 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Filipina.
Indonesia, lanjut Presiden, juga berkontribusi dalam pencapaian perdamaian di Filipina selatan, serta sama-sama memerangi kejahatan transnasional, dan bekerja sama dalam Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Phillipines East Asia Growth Area (BIMP-EAGA).
Presiden SBY akan menggunakan pertemuan dengan Filipina nanti untuk lebih meningkatkan kerja sama dan kemitraan kedua negara. Juga membahas situasi di kawasan, seperti Laut Cina Selatan.
Soal delimitasi batas maritim, SBY menjelaskan bahwa negosiasi yang dilakukan sejak 1994 telah rampung. Ini, lanjut Presiden, merupakan tonggak sejarah bagi kedua bangsa.
"Dengan kejelasan batas ini maka kerja sama kita untuk, misalnya, menghadapi kejahatan transnasional, penyeludupan perdagangan, dan banyak sekali yang bisa kita lakukan. Demikian juga untuk konektivitas, untuk pengembangan sumber daya laut, transportas, apapun yang tadinya selalu ada masalah insya Allah ke depan bisa kita tiadakan," ujar Presiden SBY.
Ke Filipina, Presiden juga akan menghadiri World Economic Forum on East Asia (WEFEA). "Forum ini akan saya gunakan untuk membangun kerja sama investasi dan perdagangan, dan kerja sama lainnya," kata SBY menutup keterangannya.
Presiden SBY bersama Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri bertolak ke Manila Filipina pada pukul 08.00 WIB tadi. Menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan BBJ-2, Presiden diperkirakan tiba di Bandara Udara Col. Jesus Villamor, Manlia, pada pukul 12.55 waktu setempat. Waktu di Manila sama seperti waktu Indonesia bagian tengah (Wita).
[zul]