Joko Widodo bersama Jusuf Kalla sudah mendaftarkan diri mereka ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon presiden dan wakil presiden di ajang Pilpres 2014.
Kini, tugas mereka adalah menyatakan komitmen secara tertulis dalam beberapa isu strategis, apabila terpilih sebagai presiden dan wapres RI 2014-2019.
Kelompok aktivis reformasi yang tergabung dalam Lingkar 98 menegaskan, sosok Jokowi adalah figur yang dicintai dan diharapkan oleh masyarakat untuk menjadi Presiden Republik Indonesia lima tahun ke depan.
Meskipun Jokowi tidak memiliki rekam jejak buruk sebagai pemimpin yang melakukan pelanggaran HAM dan berhasil menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah, tetapi sampai saat ini mantan Walikota Surakarta itu belum mengeluarkan komitmen secara tertulis atas agenda utama dari reformasi 98.
Tepat di peringatan 16 tahun momen reformasi terjungkalnya Soeharto (21 Mei 1998), Lingkar 98 sebagai eksponen yang melahirkan reformasi di negeri ini, merasa perlu mengeluarkan desakan kepada Jokowi untuk segera menandatangani komitmen. Pertama, untuk berani total mengurus negeri tanpa melakukan rangkap jabatan sebagai Ketua Umum Partai bila terpilih sebagai presiden, dan mau menjadikan penegakan HAM sebagai program utamanya.
"Bangsa Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang memiliki integritas, konsisten, sederhana dan tidak memiliki rekam jejak yang buruk dalam memimpin negeri. Saya sebagai Koordinator Lingkar 98 meminta kepada Jokowi untuk berkomitmen bukan hanya secara lisan, tapi tertulis," kata Koordinator Lingkar 98, Bernard A.M Haloho, dalam pernyataan yang diterima redaksi, Selasa (20/5).
Maka itu, Lingkar 98 akan melakukan konferensi pers hari ini (Selasa, 20/5) di Gallery Cafe, Komplek Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya nomor 73, Jakarta.
"Agendanya, penyerahan Petisi Lingkar 98 kepada Joko Widodo. Jokowi harus bersedia tidak melakukan rangkap jabatan sebagai ketua dan atau pengurus partai politik dan komit menuntaskan pelanggaran HAM kasus penculikan aktivis yang hilang," terangnya.
[ald]