Berita

net

Hukum

KPK Gelar Rekonstruksi di Tiga Lokasi Berbeda

RABU, 14 MEI 2014 | 12:32 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rekonstruksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa gratifikasi. Kasus yang ditangani KPK kali ini menyangkut penanganan perkara investasi CV Gold Aset.

Tersangka dalam perkara itu adalah bekas Kepala Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Syahrul Raja Sempurnajaya.

"Terkait kasus penerimaan hadiah atau janji dalam penanganan perkara di CV gold aset/PT AXO capital future dan atau terkait jabatan Kepala Bappebti, penyidik melakukan rekonstruksi di tiga lokasi," terang Jurubicara KPK, Johan Budi SP, lewat pesan singkat ke wartawan, Rabu (14/5).


Johan sebutkan tiga lokasi rekontruksi. Yaitu, restoran Jepang Kemang Arcade, Kantor BBJ/JFX Jalan MH Thamrin dan kantor Bappebti Jalan Matraman, Jakarta Pusat.

Rekontruksi itu dilakukan KPK dengan membawa serta Syahrul Sempurnajaya. Terpantau, Syahrul dibawa keluar petugas KPK sejak Rabu pagi.

Kasus gratifikasi menyangkut penanganan perkara investasi CV Gold Aset merupakan pengembangan dari kasus suap pengurusan izin lokasi Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kasus ini juga menjerat Syahrul Raja Sempurnajaya sebagai salah seorang tersangka.

KPK telah menyita uang US$200 ribu dari penggeledahan kantor PT. Bursa Berjangka di kawasan Jalan MH. Thamrin pada Kamis, 27 Februari 2014. Uang itu disita dari ruangan kepala keuangan perusahaan tersebut.

Syahrul Raja Sempurnajaya diumumkan sebagai tersangka oleh KPK sejak 23 Agustus 2013. Penetapan itu merupakan hasil pengembangan yang dilakukan KPK dalam kasus suap izin TPBU yang sebelumnya telah menyeret Ketua DPRD Bogor, Iyus Djuher dan empat orang lainnya sebagai tersangka.

Belakangan, KPK juga telah menetapkan Syahrul sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya