Berita

foto:net

Hukum

Rehabilitasi Mampu Kurangi Permintaan Narkoba

SELASA, 13 MEI 2014 | 23:04 WIB | LAPORAN:

Peredaran narkoba di Indonesia semakin masif, sebanyak 80 persen barang haram itu masuk ke Indonesia melalui jalur laut.

Kasie Media Tradisional Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Ahmad Soleh mengatakan, peredaran gelap narkoba paling banyak berada di wilayah Jakarta, diikuti Jawa Barat, dan Jawa Timur.

"Indonesia saat ini sudah berstatus darurat narkoba di mana sudah menjadi negara pasar," ungkapnya saat menggelar diskusi bersama jajaran Polsektor Sawangan, Depok, Selasa (13/5).


Menurut Ahmad, melalui siaran persnya, tidak mudah memberantas narkoba di Indonesia. Apalagi, saat ini jumlah permintaan atas barang haram tersebut semakin meningkat.

"Peningkatan permintaan menjadi tantangan bagi kita semua terutama bagi para penegak hukum. Program rehabilitasi pengguna yang dilakukan BNN bisa menjadi salah satu cara mengurangi jumlah permintaan tersebut," jelasnya.

Dia menambahkan, rehabilitasi dilakukan untuk mengurangi jumlah pengguna. Sehingga, permintaan atas narkoba dapat berkurang sedikit demi sedikit.

"Apabila permintaan sudah berkurang bisnis narkoba di Indonesia tidak lagi menguntungkan, dan barang-barang tersebut tidak lagi masuk ke Indonesia," tegas Ahmad.

Sementara itu, Kapolsektor Sawangan Kompol Saderi mengakui bahwa program rehabilitasi kadang membuat petugas bingung dalam menindak penyalahguna narkoba.

"Anggota kami mengalami dilema dengan program merehabilitasi para pengguna. Sedangkan, di satu sisi kami harus memenjarakan orang yang terbukti membawa atau menyimpan narkoba," jelasnya.

Meski begitu, lanjut Saderi, pihaknya tetap tidak berhenti menangkap para pengguna maupun pengedar narkoba.

Diketahui, BNN mencanangkan 2014 sebagai tahun penyelamatan pengguna narkoba. Di mana para pengguna narkoba akan direhabilitasi ketimbang dipenjara. Terkecuali, bagi pengguna yang merangkap sebagai pengedar tetap harus dihukum pidana. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya