Berita

jusuf kalla/net

Hukum

JK Bantah Terima Laporan Sri Mulyani

KAMIS, 08 MEI 2014 | 10:42 WIB | LAPORAN:

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla membantah telah dikirimi pesan singkat oleh Sri Mulyani yang menjabat Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) setelah memutuskan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik pada 2008 lalu.

Bantahan JK, begitu dia akrab disapa, muncul setelah Jaksa KPK Pulung Rinindoro mengonfirmasinya dalam kesaksian kasus skandal Bank Century di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/9).

"Apakah bapak pernah dikirimi sms pada 21 November 2008 oleh Sri Mulyani," tanya Jaksa Pulung.


Mendengar pernyataan itu JK menampiknya. Dia mengaku tidak pernah mendapat pesan singkat atai SMS pada tanggal tersebut dari orang yang disebut jaksa.

"Tidak," singkat JK yang bersaksi untuk terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya.

Sebelumnya, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku telah melaporkan keputusan ditetapkannya Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan wapres saat itu Jusuf Kalla pada 21 November 2008.

Laporan ke Presiden dilakukan setelah rapat KSSK dengan pihak Lembaga Penjamin Sosial (LPS) dan pejabat Bank Indonesia.

"Sesudah pengambilan keputusan saya lapor ke presiden, wapres melalui pesan singkat," ujar Sri Mulyani saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jumat (2/5) lalu.

Setelah itu, Sri Mulyani bersama Boediono, Gubernur BI saat itu, menemui JK pada 25 November 2008. Saat itu disampaikan bahwa telah ditetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan telah diambilalih oleh LPS. Sri Mulyani mengaku saat itu memang tidak dilaporkan kondisi krisis perekonomian.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya