Berita

net

Hukum

Dailami Firdaus: Pelaku Kekerasan Seksual Wajib Dihukum Mati

RABU, 07 MEI 2014 | 16:58 WIB | LAPORAN:

Untuk menciptakan efek jera bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak-anak, pelakunya harus diganjar hukuman mati.

"Biar ada efek jera, pelaku harus dihukum mati," desak Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) yang baru terpilih dari Dapil DKI Jakarta, Dailami Firdaus, dalam pernyataan kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu, Rabu (7/5).

Dailami berjanji akan memperjuangkan pelaku dihukum seberat-beratnya menggunakan kewenangannya di parlemen. Wakil Rektor II Universitas Islam As-Syafi’iyah, Jakarta ini mengaku terkejut dan prihatin yang mendalam atas data Polri bahwa sampai bulan ini saja ada 98 kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak. Dan, dia semakin bersemangat untuk memperjuangkan hukuman mati tersebut.


"Biar kejahatan seksual terhadap anak-anak tidak terjadi lagi," ujarnya.

Dia melihat, maraknya kasus pelecehan tersebut mengindikasikan bahwa bangsa Indonesia menghadapi degradasi moral atau darurat moral.

Dailami mencontohkan bagaimana rusaknya moral pejabat dan elite politik yang terlibat kasus korupsi. Ternyata, kerusakan moral sudah merasuk ke dunia pendidikan. Kasus JIS, kasus Sodomi Emon di Sukabumi, atau sesama guru saling membunuh di depan muridnya.

"Jadi tidak hanya pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak, pelaku atau koruptor dan bandar narkoba pun harus dihukum mati," terangnya.

Menurut dia, semua kasus itu sangat memalukan. Untuk menghindari hal itu tidak terjadi dan sekaligus mengembalikan moral bangsa yang rusak, kata dia, kuncinya ada di penguatan agama.

"Karena itu saya ingin agar kita kembali ke agama. Agama jadikan pedoman dan pegangan. Moral harus dikedepankan. Saya meminta masyarakat terlibat aktif mengawasi dan mendidik anak dan keluarga agar kita bisa bersama-sama  mencegah kejahatan seksual di lingkungan masing-masing," ujar Dailami. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya