Berita

ilustrasi

Bisnis

Gaet TNI & BIN, BPH Migas Masih Kedodoran Pelototi Kuota BBM

Klaim Amankan Barang Bukti Rp 68,733 Miliar
RABU, 07 MEI 2014 | 09:13 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun ini masih sama dengan tahun lalu sebesar 48 juta kiloliter (KL). Nah, untuk meminimalisasi penyalahgunaan BBM, Badan Pengatur Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bekerja sama dengan TNI, BIN, Polri, Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), Kejaksaan Agung dan Ditjen Bea Cukai membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Penyalahgunaan Penyediaan dan Konstribusi BBM (Tim KP4-BBM).

“BPH Migas bersama dengan Tim Satgas Pengawasan BBM secara intensif akan terus bekerja keras melakukan pengawasan untuk menekan praktik tindak penyalahgunaan BBM di seluruh wilayah Indonesia. Ini juga dimaksudkan untuk menekan kuota supaya aman,” cetus Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng di Jakarta, kemarin.

Sommeng mengaku tidak mudah melakukan pengawasan agar kuota BBM subsidi tidak jebol. Banyak kendala yang harus dihadapi, terutama disparitas harga BBM subsidi dan non subsidi, kemudian kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi.


Menurut dia, penambahan SDM sangat diperlukan. Dengan wilayah Indonesia yang sangat luas dan banyaknya volume BBM yang disalurkan. Apalagi cakupan wilayahnya dari Sabang sampai Merauke, kemudian juga jumlah BBM yang diawasinya puluhan juta kiloliter.

Hal senada diungkapkan Ketua Tim KP4-BBM Mayjen (Purn) Karseno. Menurut dia, sepanjang 2013 telah ditemukan 947 kasus penyalahgunaan BBM. Jumlah itu lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, yakni 609 kasus. Dari 947 kasus penyalahgunaan BBM, barang bukti yang berhasil diamankan mencapai 7.235.093 liter, dengan estimasi nilai barang bukti mencapai Rp 68,733 miliar.

“Tahun ini Tim KP4-BBM akan lebih intensif lagi melakukan operasi agar kuota BBM subsidi yang notabene untuk masyarakat tidak mampu dapat terdistribusi lebih tepat sasaran, tepat volume dan waktu sesuai peruntukkan. Kuota harus dikawal betul agar tidak jebol,” ujar Karseno.

Dia membeberkan beberapa modus operasi penyalahgunaan BBM subsidi yang sering dilakukan, antara lain penyimpangan alokasi atau peruntukkan BBM bersubsidi, yaitu alokasi BBM yang seharusnya untuk SPBU tetapi dialihkan kepada industri.

Kemudian, pengangkutan, penyimpanan dan niaga tanpa disertai izin usaha, yaitu penyimpangan yang terjadi antara pemilik SPBU dan pelaku industri.

Penyimpangan distribusi BBM, biasanya dilakukan para sopir truk tangki pengangkut BBM dalam perjalanan. Sebagian BBM dijual kepada pengencer BBM.

Karseno mengatakan, pembelian BBM bersubsidi dari SPBU untuk industri, di mana BBM bersubsudi di SPBU dibeli untuk dijual kembali ke lokasi industri. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya