Berita

ilustrasi, Kilang Minyak

Bisnis

Corporate Action

PII Diminta Jamin Proyek Kilang Minyak Rp 100 T

JUMAT, 02 MEI 2014 | 08:50 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) diminta men-jamin dan menilai hasil feasibility study (uji kelayakan) kilang minyak yang diproyeksi membutuhkan investasi Rp 100 triliun.

“Pemerintah mau bikin kilang minyak. Kita melakukan initial assesment. Prosesnya masih awal, sebisa mungkin kita kerjakan. Nilai proyeknya Rp 100 triliun,” kata Direktur Operasi PT Penjamin Infrastruktur Indonesia Yadi J Ruchandi.

PII, menurut Yadi, sangat terbuka terhadap penjaminan dan penilaian proyek dalam bentuk kerja sama pemerintah swasta (public private partnership/PPP). Namun, nilai proyek harus di atas Rp 1 triliun.


Penjaminan dan penilaian yang dilakukan PII bertujuan memastikan proyek layak secara bisnis. Selanjutnya, pasca memperoleh penilaian dan penjaminan PPI, investor bisa meneruskan untuk financial closing atau pembiayaan dari lembaga keuangan.

Terkait proyek kilang minyak, PII belum melakukan kajian lebih jauh karena baru sebatas ajakan.

“Kita tergantung assignment pemerintah. Itu Rp 100 triliun besar, kalau kita siap membantu,” jelasnya.

Saat ini, proyek yang menjadi fokus penilaian dan penjaminan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang 9 dan 10 senilai Rp 40 triliun di Sulawesi Selatan, proyek pengolahan air bersih di Lampung Rp 1 triliun dan Umbulan Jawa Timur Rp 2 triliun. Ketiga proyek tersebut ditargetkan memasuki kesepakatan tahun ini.

Pada kesempatan itu, Yadi juga menerangkan ada proyek yang telah lolos penilaian dan penjaminan PII, namun hingga kini belum mencapai financial closing. Proyek tersebut adalah PLTU Batang dengan kapasitas 2.000 megawatt senilai Rp 40 triliun.

“Batang masalahnya tanah, yang akuisisi tanah di perjanjiannya adalah swasta. Dia alami kesulitan. Dia menentukan lokasi untuk akuisisi tanah. Sama bank dia ditolak karena harus selesaikan pembebasan tanah. Itu nggak selesai. Itu dikerjakan investor lokal dan asing. Lokal dari Adaro dan asing dari Jepang,” jelasnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya