Didirikan pada tahun 1919 dan sempat berjaya di era 1930an dan 1940an, Partai Komunis Amerika Serikat mengalami kemundurkan bersamaan dengan kehancuran Uni Soviet pada awal 1990an.
Namun demikian, sekelompok kecil aktivis partai itu masih bertahan. Merekalah yang kini memperjuangan gagasan-gagasan utama yang mereka yakini.
Reporter BBC Aidan Lewis baru-baru ini berkesempatan mengunjungi markas partai itu tidak jauh dari pisat perdagangan dan bisnis kapitalis internasional, Wall Street, New York City.
Partai Komunis AS membeli gedung delapan lantai itu pada era 1970an. Begitu dikatakan Sekretaris yang juga Bendahara PKAS, Roberta Wood. Kini hanya dua lantai yang mereka gunakan sebagai kantor partai. Enam lantai lainnya disewakan, dan pemasukan dari uang sewa itu merupakan salah satu sumber utama keuangan mereka.
Kantor itu terlihat modern dan rapi. Di salah satu dindingnya berjejer sejumlah foto tokoh-tokoh besar dalam sejarah partai itu. Karya Marx, Engels dan Lenin tersusun rapi di rak-rak buku.
Kantor itu hanya memiliki dua staf yang digaji secara reguler. Mereka adalah sang ketua partai Sam Webb dan deputinya Jarvis Tyner. Sang deputi ini pernah menjadi salah seorang kandidat wakil presiden AS di dekade 1970an.
PKAS memiliki sekitar 2.000 hingga 3.000 anggota di seluruh negeri. Walau kecil, tetapi ambisi partai ini segarang di masa lalu, menjadikan kemakmuran Amerika Serikat sebagai milik semua rakyat. Mereka juga masih memperjuangkan masyarakat tanpa kelas.
PKAS mencapai puncak kejayaan di era 1930an dan 1940an. Di saat itu mereka memiliki jaringan nasional yang begitu kuat di seluruh negeri. Mereka juga memiliki wakil rakyat di parlemen-parlemen lokal. Bahkan, pernah ada tiga anggota Kongres AS yang secara diam-diam merupakan anggota PKAS.
Sejak berdiri tahun 1919 jumlah anggota PKAS tidak pernah di atas 100 ribu orang. Walau begitu, ujar ilmuwan politik dari Universitas Emory di Atlanta, Prof. harvey Klehr, partai ini pernah begitu berpengaruh dalam kehidupan di AS.
Selama masa Perang Dingin, PKAS memiliki struktur bawah tanah yang paralel dan beberapa orang yang melakukan aktivitas spinonase untuk Moskow. Sampai tahun 1980an PKAS menerima bantuan dana yang subtansial dari Soviet. Menurut Prof. Klehr, FBI pun sebenarnya mengetahui jejak uang bantuan itu.
PKAS mengalami perpecahan ketika ketuanya ketika itu, Guss Hall, mendukung kudeta terhadap Mikhail Gorbachev di tahun 1991.
[dem]