Berita

LAPORAN RAGAM

Partai Komunis Amerika Serikat Ternyata Masih Ada

KAMIS, 01 MEI 2014 | 20:40 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Didirikan pada tahun 1919 dan sempat berjaya di era 1930an dan 1940an, Partai Komunis Amerika Serikat mengalami kemundurkan bersamaan dengan kehancuran Uni Soviet pada awal 1990an.

Namun demikian, sekelompok kecil aktivis partai itu masih bertahan. Merekalah yang kini memperjuangan gagasan-gagasan utama yang mereka yakini.

Reporter BBC Aidan Lewis baru-baru ini berkesempatan mengunjungi markas partai itu tidak jauh dari pisat perdagangan dan bisnis kapitalis internasional, Wall Street, New York City.


Partai Komunis AS membeli gedung delapan lantai itu pada era 1970an. Begitu dikatakan Sekretaris yang juga Bendahara PKAS, Roberta Wood. Kini hanya dua lantai yang mereka gunakan sebagai kantor partai. Enam lantai lainnya disewakan, dan pemasukan dari uang sewa itu merupakan salah satu sumber utama keuangan mereka.

Kantor itu terlihat modern dan rapi. Di salah satu dindingnya berjejer sejumlah foto tokoh-tokoh besar dalam sejarah partai itu. Karya Marx, Engels dan Lenin tersusun rapi di rak-rak buku.

Kantor itu hanya memiliki dua staf yang digaji secara reguler. Mereka adalah sang ketua partai Sam Webb dan deputinya Jarvis Tyner. Sang deputi ini pernah menjadi salah seorang kandidat wakil presiden AS di dekade 1970an.

PKAS memiliki sekitar 2.000 hingga 3.000 anggota di seluruh negeri. Walau kecil, tetapi ambisi partai ini segarang di masa lalu, menjadikan kemakmuran Amerika Serikat sebagai milik semua rakyat. Mereka juga masih memperjuangkan masyarakat tanpa kelas.

PKAS mencapai puncak kejayaan di era 1930an dan 1940an. Di saat itu mereka memiliki jaringan nasional yang begitu kuat di seluruh negeri. Mereka juga memiliki wakil rakyat di parlemen-parlemen lokal. Bahkan, pernah ada tiga anggota Kongres AS yang secara diam-diam merupakan anggota PKAS.

Sejak berdiri tahun 1919 jumlah anggota PKAS tidak pernah di atas 100 ribu orang. Walau begitu, ujar ilmuwan politik dari Universitas Emory di Atlanta, Prof. harvey Klehr, partai ini pernah begitu berpengaruh dalam kehidupan di AS.

Selama masa Perang Dingin, PKAS memiliki struktur bawah tanah yang paralel dan beberapa orang yang melakukan aktivitas spinonase untuk Moskow. Sampai tahun 1980an PKAS menerima bantuan dana yang subtansial dari Soviet. Menurut Prof. Klehr, FBI pun sebenarnya mengetahui jejak uang bantuan itu.

PKAS mengalami perpecahan ketika ketuanya ketika itu, Guss Hall, mendukung kudeta terhadap Mikhail Gorbachev di tahun 1991. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya