Berita

Kenaikan PPNBM Tak Pengaruhi Pasar Mobil Mewah Bekas

SELASA, 22 APRIL 2014 | 16:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pelaku usaha jual beli kendaraan mobil mewah bekas sudah mengetahui kebijakan pemerintah yang memberlakukan kenaikan tarif pajak penambahan nilai barang mewah (PPNBM).

Lewat kebijakan itu, mobil  yang diimpor secara utuh completely build up (CBU) sekelas Porsche,  Ferrari,  dan Lamborghini, akan terkena tarif baru PPnBm sebesar 125-150%, dari sebelumnya yang hanya75%. ”Saya sudah mengetahui tentang rencana kenaikan PPNBM tersebut sebelumnya," ujar Ferry Susanto, pemilik dealer mobil bekas Xli Mobilindo, WTC Mangga Dua (Selasa, 22/4).

Sebelumnya diprediksi kebijakan itu akan berdampak cukup signifikan terhadap penjualan di pasar mobil mewah Jakarta.  Namun, bagi Ferry Susanto, hal  itu tidak  terlalu  berdampak serius  kepada penjualan di dealernya.   


Menurut  Ferry,  justru  dengan  kebijakan  baru pemerintah  menaikan tarif  PPnBm  cenderung berdampak positif untuknya. Sebab customer yang sebelumnya berencana membeli mobil mewah baru, akan berfikir dua kali dan mungkin beralih untuk membeli mobil mewah bekas, pasalnya tarif pajak mobil mewah bekas akan dikurangi dengan nilai penyusutan kendaraan tiap tahunnya.

Berbeda bila mereka membeli mobil mewah tersebut dalam kondisi baru. Sehingga, tarifnya pun tidak akan sangat berdampak dan berbeda jauh sekalipun adanya kenaikan tarif pajak mendatang.

Sementara itu, Wouter Van Der Kolk, Country Director situs jual beli kendaraan online Carmudi Indonesia (www.carmudi.co.id), berpendapat kenaikan PPnBm mungkin akan menyebabkan penurunan pertumbuhan pasar mobil mewah di Indonesia pada jangka pendek.

Namun, ada kemungkinan bahwa pada jangka panjang pasar ini akan terus tumbuh dengan kuat. Karena umumnya mobil mewah  yang  sangat  mahal  sering  diidentikkan dengan  simbol status  seseorang, dan  hanya mereka  yang  mempunyai  duit  melimpah  yang  dapat  memilikinya.  

“Menurut  saya,  untuk sebagian besar dari kaum elit, kenaikan pajak ini tidak akan menjadi penghalang utama untuk membeli mobil mewah favoritnya. Selain itu, fakta lainnya menunjukkan bahwa kaum elit yang terbentuk kurang dari 2% penduduk sebelumnya, kini semakin tumbuh dengan kuat di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara ini dan akan terus meningkatkedepannya,” lanjut Wouter Van Der Kolk. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya