Berita

PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

Bisnis

Waskita Raup Rp 643 M Dari Proyek Bandara Timor Leste

Target Kontrak Baru Capai Rp 18 Triliun
SENIN, 21 APRIL 2014 | 09:08 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,83 triliun di kuartal pertama tahun ini. Jumlah itu lebih tinggi dari target perseroan sebesar Rp 2,5 triliun.

“Kontrak terbesar didapat dari proyek Bandara Timor Leste senilai Rp 643 miliar. Perseroan menargetkan mendapatkan nilai kontrak baru mencapai Rp 18 triliun di tahun ini,” kata Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Haris Gunawan.

Selain proyek di Timor Leste, perseroan juga mendapat kontrak dari proyek pembangunan jembatan di Balikpapan senilai Rp 226 miliar. Kemudian, irigasi Sei Belutu di wilayah Sulawesi Rp 141 miliar, pembangunan Gedung UMS senilai Rp 155 miliar dan pembangunan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan senilai Rp 125 miliar.


Di kuartal pertama ini nilai kontrak baru memang tak terlalu besar. Biasanya, nilai kontrak baru akan banyak terjadi di kuartal tiga.

Haris mengatakan, perseroan juga sedang mengincar proyek jalan tol dengan nilai kontrak yang lumayan jumbo. “Namun belum bisa disebutkan detailnya,” ujar dia.

Tahun ini, perseroan juga tengah mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan nilai investasi Rp 180 miliar. Proyek yang sudah mulai digarap adalah mini hidro di Solok, Sumatera Barat berkapasitas 2x4 Megawatt (MW).

Pendanaannya sebesar 80 persen akan berasal dari pinjaman dan sisanya dari kas internal. Namun, sumbangan dari PLTM belum besar. PLTM termasuk dalam proyek Engineering Procurement and Construction (EPC). Tahun ini, perseroan agak menahan ekspansi di proyek EPC lantaran kondisi ekonomi yang belum stabil.

Tahun ini Waskita Karya menganggarkan belanja modal Rp 860 miliar. Tadinya, perseroan berharap bisa menerbitkan obligasi dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 1 triliun. Penerbitan tahap pertama sebesar Rp 300 miliar direncanakan Juni. Namun rencana itu mesti mundur lantaran berdekatan dengan Pemilu.

Terlebih, saat ini kupon indikatif obligasi telah berada di atas batas rata-rata bunga pinjaman perseroan. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya