Meski terlihat kondusif, suasana kota Kali, ibukota Kabupaten Buol, masih terasa mencekam pasca bentrokan warga dengan aparat polisi petang kemarin (Sabtu, 19/4) hingga tengah malam yang mengakibatkan kantor Polsek Biau rusak. Dua warga terluka terkena lemparan batu dalam bentrokan tersebut.
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Ari Dono Sukmanto meyakinkan, situasi di Kabupaten Buol saat ini sudah terkendali.
"Alhamdulillah sudah terkendali pasca bentrokan warga dengan aparat polisi," kata Brigjen Polisi Ari Dono kepada Rakyat Merdeka Online melalui pesan singkat, Minggu (20/4).
Untuk mengantisipasi bentrokan susulan, Ari mengatakan, Polda Sulteng telah menempatkan satu SSK Brimob dan satu SSK Dalmas. Kemudian akan ditambah dua SKK Brimob Polda.
Sebelumnya, Kapolres Buol AKBP Ferdinand Maks Pasule kepada wartawan menyatakan. tidak ada korban meninggal dunia saat terjadi kericuhan di wilayahnya. Sementara korban terluka sudah mendapat perawatan di RSU Buol.
Menurut AKPB Ferdinan, bentrokan berawal kekalahan tim sepak bola Persbul Buol ketika menjamu lawan tandingnya dalam Devisi II tim sepak bola Banyuwangi dengan skor 1-2, Sabtu (19/4) di Stadion Buol. Warga pendukung Persbul Buol terpancing emosi lalu melempari dan merusak sejumlah barang di sekitar stadion.
Melihat amukan masa semakin beringas, aparat polisi yang berada di TKP berupaya menenangkan sampai memberi peringatan tembakan, namun gagal. Amukan massa kian menjadi dan berbuntut pengrusakan Markas Polsek Biau karena mendapat kabar rekan mereka tertembak oleh polisi.
"Kita hanya mencoba bertahan, dan meminta anggota tidak terpancing emosi, apalagi di halaman Kantor Polsek Biau terdapat asrama anggota Polisi ditempati sekitar 20 KK, bahkan sebahagian besar mereka ada yang wanita dan anak-anak mengalami ketakutan melihat masa yang beringas," terang AKBP Ferdinan Maks Pasule.
[wid]