Berita

net

Nusantara

Soal Kasus Pelecehan Seksual di JIS, Pemerintah Harus Turun Tangan

JUMAT, 18 APRIL 2014 | 12:37 WIB | LAPORAN:

Kasus pelecehan seksual terhadap seorang siswa Taman Kanak-Kanak di Jakarta Internasional School (JIS) semakin memperburuk citra dunia pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah didesak untuk turun tangan dan menutup sekolah semacam itu.

Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Ki Kusumo mengatakan, kasus pelecehan di JIS membuktikan bahwa sekolah bertaraf internasional ternyata tidak lebih baik dan bagus dari sekolah-sekolah yang lainnya.

"Ini fakta yang tidak dibantah. Keselamatan dan kenyamanan anak didik di sekolah bertaraf internasional ternyata tidak mendapat jaminan juga," kata Ki Kusumo di Jakarta, Jumat (18/4).


Bila dibubarkan, jelas Ki Kusumo, nasib para siswa tersebut harus dipikirkan oleh pemerintah. Ia mencontohkan, bahwa untuk menempatkan seorang siswa di sekolah yang tepat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus melakukan tes terlebih dulu.

"Kalau hasil tesnya bagus, siswa yang bersangkutan berhak ditempatkan di sekolah unggulan. Banyak kok sekolah di bawah naungan Kemendikbud yang tidak kalah bagusnya dengan sekolah bertaraf internasional seperti JIS," ujarnya.

Hal tersebut, selain mempermudah pemantauan juga turut menghapus kesenjangan di dunia pendidikan.

"Tidak ada perbedaan untuk mendapatkan pendidikan sesuai yang diamanatkan UUD 1945. Selama ini yang terjadi, yang punya uang yang dapat sekolah di tempat yang bagus, bukan berdasarkan kecerdasan," tutur pria yang juga dikenal sebagai paranormal ini.

Sementara itu, terkait penanganan hukum kasus pelecehan seksual yang telah menyeret dua karyawan cleaning service JIS menjadi tersangka yakni Agun dan Awan, Ki Kusumo mengingatkan agar pengelola JIS tidak lepas tangan.

"Kejadian ini tidak akan terjadi kalau pihak berwenang di JIS tidak lengah. Mereka harus ikut bertanggung jawab," pungkasnya. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya