Pemerintah diminta membeÂrikan kepastian pasokan bahan baku perak bagi industri kecil dan menengah (IKM). Pasalnya, saat ini banyak bahan baku yang diÂekspor.
“Kami kesulitan bahan baku (perak) saat ini,†ujar perajin peÂrak dari Warung Perak Ari IsÂwanÂto kepada Rakyat Merdeka di acara pameran produk unggulan KaÂbupaten Bantul di Gedung KeÂmenterian Perindustrian (KeÂmenÂperin), Jakarta, kemarin.
Ari mengaku saat ini bahan baÂku untuk kerajinan perak sangat suÂsah. Pasokan dari Kalimantan dan Papua juga berkurang. Selain itu, harganya juga mahal.
“Salah satunya banyak yang diekspor karena tambangnya diÂkuasai asing,†katanya.
“Salah satunya banyak yang diekspor karena tambangnya diÂkuasai asing,†katanya.
Karena itu, dia meminta pemeÂrintah memberikan jaminan pasoÂkan bahan baku untuk keberÂlangÂsungan industri perak dalam negeri.
Dia juga mengeluh soal banjirÂnya produk perak impor, khuÂsusÂnya dari China. Kondisi tersebut memÂbuat produk kerajinan koÂmoditi tersebut di dalam negeri sulit bersaing. Apalagi biaya proÂduksi mereka lebih kecil karena sudah menggunakan meÂsin. AlÂhasil, China bisa menÂjual dengan harga murah.
Oleh sebab itu, Ari berharap, peÂmerintah memberikan banÂtuÂan modal untuk IKM perak. MeÂÂÂnuÂrutÂnya, perbankan naÂsional masih banyak yang tidak mau memÂbeÂrikan modal kepada para perajin.
Dirjen Industri Kecil dan MeÂnengah Kemenperin Euis SaeÂdah mengaku pihaknya sedang meÂnyelidiki kelangkaan bahan baku perak. “Di sentra produksi JaÂkarÂta bahan baku aman, tapi untuk di daerah tadi dilaporkan ada keÂkurangan,†kata Euis.
Euis heran dengan adanya keÂlangÂkaan bahan baku tersebut. Dia menduga ada kegiatan ekÂspor ilegal bahan baku perak. “Itu yang tidak benar (ekspor ilegal),†tegasnya.
Dia berharap, kelangkaan buÂkan terjadi karena rebutan pasokan antara industri besar dan IKM. Ke depan, pihaknya akan mengatur soal pasokan bahan baku supaya IKM tidak kesulitan lagi.
Menteri Perindustrian (MeÂnÂperin) MS Hidayat mengatakan, pihaknya akan membentuk Tim Percepatan Pembangunan agar produk IKM dapat tumbuh dan berkembang serta menguntungkan.
“Ini akan berdampak pada perÂtumbuhan ekonomi dan keseÂjahÂteraan masyarakat,†ujarnya.
Menurut Hidayat, IKM meruÂpakan sektor yang cukup kuat dalam menÂdukung pertumbuhan perÂekoÂnoÂmian daerah karena bisa meÂnyerap tenaga kerja yang besar. Ke depan, pertumbuhan IKM harus dikuatkan untuk menghadapi masÂyarakat ekonomi ASEAN. ***