Berita

andar nubowo

Pileg 2014 Pukulan Telak Buat Jokowi dan Kemenangan Partai Islam

KAMIS, 10 APRIL 2014 | 01:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Hasil akhir quick count atau hitung cepat dari sejumlah lembaga survei memunculkan sejumlah kejutan. PDI Perjuangan misalnya, beberapa waktu lalu diprediksikan akan meraih lebih dari 30% suara, ternyata jauh meleset.

"Hasil quick count saat ini malah menunjukkan PDIP hanya meraih 19% atau di bawah presidential treshold. Artinya, Jokowi yang diharapkan punya tuah politik untuk dongkrak PDIP ternyata tidak penuhi hasil yang ditargetkan," jelas Direktur Eksekutif IndoStrategi, Andar Nubowo kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 9/4).


Menurutnya, raihan PDIP itu mengejutkan, bukan saja bagi PDIP, tetapi juga bagi masyarakat luas. Sebab, PDIP ternyata  masih harus berkolisi dengan partai lain untuk bisa mengusung capres-cawapres pada Pilpres Juli mendatang.

Menurutnya, raihan PDIP itu mengejutkan, bukan saja bagi PDIP, tetapi juga bagi masyarakat luas. Sebab, PDIP ternyata  masih harus berkolisi dengan partai lain untuk bisa mengusung capres-cawapres pada Pilpres Juli mendatang.

"Oleh karena itu, meski menang Pileg, PDIP tampaknya tidak terlalu bergembira dengan hasil yang ada. Kita tampaknya bakal menyaksikan kejutan kejutan politik dari PDIP pasca pileg ini dan jelang Pilpres," jelasnya.

Sementara Partai Golkar mengalami penurunan signifikan, yakni hanya mendapat sekitar 14,30-15% suara. Hasil ini bisa memicu ledakan "api dalam sekam" friksi internal PG, terutama terkait pencapresan Aburizal Bakrie.

"Dengan hasil ini, suara yang inginkan pencapresan ARB dapat dievaluasi kembali semakin menguat. Artinya, ARB dianggap gagal memenangkan target 30% bagi PG pada Pileg ini. Penurunan PG tampaknya akibat karma lumpur Lapindo dan 'teddy bear Maladewa' yang terkuak publik kurang lebih sebulan sebelum hari pencoblosan," beber Andar.

Yang menarik, lanjutnya, perolehan suara partai Islam justeru stabil. Tidak seperti yang diprediksi survei-survei sebelumnya yang memprediksi partai-partai Islam hanya mendapat sekitar 2-3 % raihan suara.

"Hasil ini karena basis dukungan massa Islam tradisionalis (NU, Muhammadiyah dan kelompok tarbiyah serta ormas Islam) masih cukup solid. Partai Islam (PKS, PKB, PAN, dan PPP) menjadi partai tengah yang bakal diperebutkan oleh PDIP, PG, dan Gerindra untuk berkoalisi dalam Pilpres.

Menurutnya, dari hasil quick count ini, partai Islam malah bisa mungkin membangun koalisi semacam poros tengah dengan suara 29 %. Hal ini bisa dimungkinkan jika partai-partai Islam tersebut dapat bersatu dan memunculkan tokoh capres-cawapres yang didukung dan disetujui bersama. Apalagi, jika partai nasionalis relijius seperti PG, PD, dan Hanura bergabung, koalisi ini bakal menjadi koalisi kuat dan potensial memenangkan Pilpres.

"Jika tidak tercipta koalisi poros tengah, PG Gerindra, atau PD bisa sama-sama bersaing dengan PDIP dalam mengajak salah satu atau dua partai Islam untuk berkoalisi," imbuh Dosen Fisip UIN Jakarta ini.

Secara umum, dia menambahkan, Pileg kali ini sebenarnya pukulan telak bagi PDIP dan Jokowi sendiri, serta Partai Golkar dan ARB. "Sebaliknya, Pileg kali ini dapat dianggap sebagai kemenangan partai-partai Islam yang sebelumnya dinilai tengah menuju 'kematian'," tandasnya.

Sebelumnya, hasil akhir quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menetapkan PDI Perjuangan sebagai juara pemilu, yang kemudian disusul oleh Golkar. PDI Perjuangan memperoleh 19,77 persen, sementara Golkar 14,61 persen.

Di urutan ketiga ada Gerindra dengan perolehan suara 11,80 persen. Diikuti Demokrat 9,73 persen; PKB 9,07 persen; PAN 7,47 persen; PPP 7,08 persen; PKS, 6,61 persen; Nasdem, 6,24 persen; Hanura 5,26 persen; PBB 1,36 persen; dan PKPI 0,97 persen. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya