Berita

Barometer Keamanan Jakarta, Aksi Perampokan di Taksi Tak Bisa Ditolerir

SELASA, 08 APRIL 2014 | 17:10 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pihak Kepolisian harus bisa memberikan rasa aman kepada warga, terutama yang menggunakan jasa transportasi taksi. Pasalnya, meski tidak sesering pada lima tahun lalu, aksi perampokan di taksi masih juga terjadi belakangan ini.

"Meski hanya muncul satu atau dua kasus, aksi-aksi perampokan taksi di Ibukota sebenarnya tidak boleh ditolerir. Sehingga semaksimal mungkin harus diberantas Polda Metro Jaya," jelas pengamat kriminal Neta S. Pane kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 8/4).

Neta mengungkapkan itu terkait aksi perampokan yang dialami seorang karyawati swasta, Ariana Henry pada Selasa, 18 Maret 2014 lalu. Kasubag Humas Polrestro Jakarta Barat Heru Julianto mengatakan, pihaknya masih mengejar pelaku yang diketahui mengendarai Taksi Express karena menguras barang korban berupa emas, 2 Handphone Blackberry, dan 1 iPod juga menguras uang di ATM korban.


Meski kepada sebuah media, Juru bicara Express Transindo Utama, Merry Anggraini, mengatakan pihaknya masih berupaya memastikan apakah taksi yang digunakan korban benar-benar taksi Express. Pencarian itu tak bisa berlangsung cepat lantaran nomor taksi dan nama pengemudinya tidak diketahui.

Melanjutkan keterangannya, Neta menegaskan, aksi perampokan di taksi bisa menjadi tolok ukur keamanan Ibukota. Jika aksi perampokan di taksi tetap marak, Jakarta dan Indonesia akan menjadi pergunjingan masyarakat internasional.

"Turis-turis internasional akan takut datang ke Ibukota Jakarta dan turis dari mulut ke mulut akan menyebarkan informasi bahwa Jakarta sebagai daerah rawan untuk dikunjungi," tegas Neta.

Untuk itu Polda Metro Jaya harus memperbanyak jumlah mobil maupun motor patroli. Patroli-patroli ini harus sering terlihat di daerah-daerah strategis maupun daerah rawan, terutama pada malam hari.

Dengan banyaknya patroli di jalan-jalan Jakarta, orang-orang yang hendak berbuat kriminal, terutama di taksi akan berpikir dua kali. Selain itu, sambung Neta, dengan banyaknya patroli polisi di jalanan masyarakat akan merasa aman dan nyaman. Jika pun mereka menjadi korban kejahatan, anggota masyarakat itu bisa dengan gampang melapor ke polisi dan polisi bisa dengan cepat menangkap pelakunya.

"Selain itu, polisi harus tegas menindak para pelaku kejahatan di taksi dan pelakunya harus dikenakan pasal-pasal berat agar mereka jera," demikian Neta, Ketua Presidium Ind Police Watch ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya