Berita

prof. Aleksius jemadu

GW-JK Bisa Tutupi Kekurangan Jokowi

SENIN, 07 APRIL 2014 | 18:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Joko Widodo harus menguasai bidang internasional dan ekonomi. Hal ini untuk menutupi kelemahan calon presiden PDI Perjuangan itu.

Demikian disampaikan Dekan FISIP Universitas Pelita Harapan Prof. Aleksius Jemadu kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 7/4).

"Saya pikir itu kriteria yang harus masuk dalam penentuan kriteria cawapres. Karena bagaimanapun, presiden dan wakil presiden harus merupakan satu tim yang utuh, sinergis. Tak ada presiden yang sempurna. Dia harus dibantu oleh wakil presidennya. Wapres kalau bisa harus menutupi kekurangan presidennya," jelasnya.


Namun, untuk menentukan siapa yang paling tepat menjadi pendamping Jokowi, harus menunggu hasil pemilihan legislatif. Karena akan melihat konfigurasi kekuatan di parlemen.

"Tapi kalau kriteria dari segi profesional dan kapabilitas individual untuk menutupi kekurangan Jokowi, memang ada beberapa calon," beber Prof. Aleksius, Guru Besar Politik Internasional ini.

Menurutnya, orang yang mempunyai kriteria itu adalah Jusuf Kalla dan Gita Wirjawan. Tapi, dia memberikan catatan untuk mantan Wakil Presiden dan mantan Menteri Perdagangan itu.

"Untuk Pak Jusuf Kalla, harus diingat tidak boleh ada matahari kembar. Itu persoalannya. Matahari harus satu saja, presiden. Jadi orang yang dibutuhkan itu kapabilitas tinggi, tapi jangan terlalu menonjolkan diri. Nanti ada dua presiden," katanya merujuk pada pengalaman duet SBY-JK pada 2004-2009 lalu.

Sementara Gita, dia tak menampik punya jaringan internasional dan cakap di bidang perdangan dan ekonomi.

"Level individual dan kapabilitas, dia pas melengkapi Jokowi. Tapi jangan lupa ada catatan lain. Kesan PDIP itu Trisakti Bung Karno, yang diperkirakan mengarah anti neoliberalisme. Disitu saya pikir tidak terjadi konvergensi dengan Gita, yang mungkin sangat pro liberalisasi," tandasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya