Hampir semua pedagang pasar tradisional tidak paham apa saja hak-hak mereka sehingga selalu dicurangi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Hal itu ditegaskan caleg DPD Daerah Pemilihan DKI Jakarta Fahira Idris menjawab pertanyaan warga yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang pasar tradisional. Para pedagang itu menanyakan apa program Fahira Idris bagi pedagang pasar tradisional jika terpilih sebagai anggota DPD.
Karena itu, tegas Fahira, programnya adalah membuat para pedagang itu melek hukum. "Jika sudah ngerti hukum dan paham hak-hak sebagai pedagang pasar, bapak dan ibu tidak akan dicurangi terus. Saya akan beri pelatihan agar bapak dan ibu mengerti hukum,†ujar Fahira.
Hari terakhir masa kampanye terbuka ini (Sabtu, 5/4) Fahira Idris memang mendatangi dan berdialog langsung dengan warga di beberapa titik wilayah di DKI Jakarta. Dia mendatangi warga Kali Deres (Jakarta Barat), Semper (Jakarta Utara), Karang Anyar (Jakarta Pusat), Pondok Kelapa (Jakarta Timur), dan Menteng Dalam (Jakarta Selatan).
Menurutnya, selama ini pedagang pasar tradisional hanya diam saat terjadi penggusuran, konflik maupun pendzoliman kepada mereka.
"Jika mereka (pedagang pasar) melek hukum, setidaknya bisa tahu bagaimana cara melawan penggusuran, cara bernegosiasi, cara komunikasi, cara lobby, cara mediasi dan strategi menyelesaikan konflik,†jelas Ketua Bidang Diklat DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) ini.
Saat dialog dengan warga ini, Fahira juga mengkritisi program revitalisasi pasar tradisional yang hanya memperbaiki fisik (bangunan) dan menertibkan pedagang saja tanpa disertai dengan program pembinaan, pelatihan, dan advokasi untuk para pedagang.
“Selain revitalisasi pasar tradisional, yang sangat penting itu peningkatan kapasitas pedagang pasar. Apalagi di tengah invasi pasar-pasar modern yang luar biasa,†ungkap caleg DPD nomor urut 11 ini.
Jika tidak ada tindakan konkret, lanjut Fahira, pasar-pasar tradisional akan mati karena ditinggal konsumen. Untuk itu, Fahira akan mendorong dan mendesak pemerintah untuk tidak hanya merevitalisasi pasar tetapi juga punya program konkret untuk memperhatikan produk dan pedagang yang ada di dalam pasar tradisional sehingga bisa bersaing dengan pasar-pasar modern yang semakin menjamur.
"Saat ini pasar-pasar tradisional kebanyakan masih menjual produk buatan pabrik yang kualitas belum begitu bagus. Makanya program edukasi dan penguatan kapasitas pedagang pasar sudah mendesak. Kita harus bisa mengubah mindset pedagang dan konsumen bahwa produk dan pelayanan di pasar tradisional juga berkualitas,†ujar perempuan yang selalu berkampanye untuk kembali belanja ke pasar tradisional ini.
[zul]