Berita

On The Spot

Makam Syekh Tubagus Zakaria Ramai Didatangi Politisi Klenik

Pengunjung Makam Keramat Meningkat Jelang Pemilu
KAMIS, 03 APRIL 2014 | 10:56 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Banyak cara yang dilakukan politisi, terutama caleg, yang hendak bertarung dalam pesta demokrasi Pemilihan Umum (pemilu). Salah satunya, dengan mengunjungi sejumlah makam untuk meminta petunjuk atau kekuatan dari roh-roh orang meninggal agar sang caleg dan lolos dalam Pemilu.

Percaya tak percaya, para po­litisi yang meyakini pen­de­katan klenik banyak yang berkunjung ke tem­pat-tempat yang dianggap ke­ra­mat untuk meminta bantuan agar menang dalam pileg.

Pesta demokrasi memilih calon le­gislatif dan senator tinggal de­lapan hari lagi. Pada 9 April 2014, rakyat Indonesia dapat memilih langsung calon wakil rakyatnya. Ti­dak hanya turun kampanye atau­ blusukan, para pencari jab­a­tan politik itu pun tak lupa ber­ziarah ke ‘makam keramat’.

Salah satu makam kramat yang kerap disambangi calon wakil rak­yat adalah Makam Syekh Tu­bagus Zakaria di ka­wasan Batu­ce­per, Kota Tange­rang, Banten. Terletak di Jalan Sempati RT 04/02 Kelurahan Batujaya, makam tokoh agama yang disebut seba­gai salah satu pendiri Kota Ta­nge­rang itu, merupakan salah satu spot fa­vorit peziarah politik dan mas­yarakat umum.

Menjelang sore hari, Achmad Syaidu, juru kunci atau kuncen di Ma­kam Syekh Tubagus Zakaria da­tang ke lokasi ma­kam. Jarak makam ha­nya ku­rang dari 100 meter dari ke­dia­m­annya. Deng­an menaiki sepeda, tidak butuh wak­tu lama tiba di lokasi.

Sepeda diparkir di pelataran de­­pan makam. Achmad datang mengenakan kemeja dan celana jeans. Dia mengaku standby di area makam menjelang sore. Se­le­pas shalat Ashar, biasanya para peziarah satu per satu datang.

“Kebanyakan malam hari. So­re-sore biasanya ibu-ibu hingga anak muda. Nah ramainya malam hari, dari pengusaha, kiayi, sam­pai tim sukses (calon legislatif) pada datang,” ujar Achmad be­gitu membuka pintu dan me­ngu­cap­kan salam saat memasuki ruang depan makam.

Pemantauan Rakyat Merdeka, di ruangan depan itu seperti tem­pat registrasi para peziarah. Di se­buah meja kecil terdapat buku tamu. Di ruangan berukuran 4x4 meter itu, pe­ziarah duduk leseh­an sambil di­ta­nya tujuannya men­datangi makam.

Di tempat itu, biasanya para peziarah me­la­por dahulu kepada kuncen se­be­lum memasuki makam yang be­ra­da di ruangan belakang.

Buku tamu diisi, para peziarah dapat memasuki ruang makam yang berada di belakang. Setiap pe­ziarah yang datang selalu di­be­rikan wejangan oleh Achmad.

“Bila terjadi perubahan atau ke­­berhasilan, kesaktian itu da­tang­nya dari Allah,” katanya sem­bari memegang sebuah tong­kat kayu kecil seukuran 45 cm.

Diceritakan Achmad, mereka yang datang bisa dipandu ber­doa melalui dirinya. Untuk itu, dia ber­­tanya dulu kepada sang tamu mengapa datang berzia­rah. Na­mun, kebanyakan para peziarah hanya mengaku da­tang niat mur­ni berziarah. Ha­nya sedikit yang jujur meng­incar jabatan politik.

Mereka yang terang-terangan bertekad mendapatkan jabatan politik, akan dibacakan hizib ayat kursi, air zam-zam dan di­berikan batu cincin untuk pega­ngan para calon pejabat politik.

Bahkan, dia mengaku ter­kejut karena mereka yang da­tang naik mobil me­wah seperti Mercy.

“Banyak yang nggak ngaku mau nyaleg. Saya nanya juga nggak enak. Tapi yang minta batu juga banyak. Bawa batu sendiri juga bisa,” terangnya.

Memasuki tahun 2014, lanjut Achmad, para peziarah ke ma­kam kramat mulai menjamur. Ham­pir setiap malam kecuali hari Selasa dan Sabtu, lima hing­ga delapan rombongan peziarah da­tang. “Selasa dan Sabtu iba­ratnya nggak ada (kurang kha­siat­nya),” tambahnya.

Percaya tidak percaya, selama tiga tahun menjadi kuncen, Ach­mad mengklaim tidak sedikit me­reka yang telah berziarah kem­bali datang karena hajatnya terkabul. Misalnya, diberikan kesembuhan dari penyakit, hing­ga mendapat ja­batan politik.

“Adalah jabatan politik, lurah hingga RT-RW juga datang. Pa­dahal, makam kramat ini ba­nyak yang nggak tahu. Tapi be­la­ka­ngan ini ramai. Mungkin juga ka­rena mau pemilu,” ujar­nya menduga.

Para peziarah yang berdoa un­tuk maksud baik (tertentu) di­te­rangkannya memiliki waktu ri­tual selama 41 hari. Jika dihitung mundur dengan jadwal Pemilu 2014 yang jatuh pada 9 April 2014. Para peziarah mulai men­jamur  di penghujung Februari.

Azan Ashar berkumandang. Be­nar seperti yang dikatakan Achmad, pezia­rah mulai berda­tangan. Sore kemarin, yang da­tang bukan politisi atau pengu­saha, melainkan ibu-ibu. Ditanya apa tujuan­nya, ibu-ibu itu pun me­masuki area makam yang berada di ba­gian dalam.

Rakyat Merdeka diizinkan sang kuncen memasuki area makam. Ruangan berukuran 4x4 meter itu beraroma dupa kental terasa. Di tengah ruangan berlantai ke­ramik putih itu, terdapat sebuah makam yang terlindungi terali besi dan diselimuti kain putih.

Kuburannya tak terlalu besar, ukuran standar, sekitar 1x2 meter. Makam nisan pun tidak terlalu megah. Berkeramik hitam ber­tu­li­skan Syekh Tubagus Zakaria bin Yahya. Para peziarah, biasa­nya duduk bersila di sisi makam.

Sebuah karpet berwarna hijau di­pasang di sana. Sebuah meja de­ngan Alquran di atasnya juga di­sediakan bagi para peziarah un­tuk memanjatkan doa. Di sisi kiri meja, terdapat sebuah kendi co­ke­lat. Ruangan itu diterangi oleh rampu remang berwarna co­kelat. Para peziarah bisa me­me­san agar lampu dimatikan su­paya lebih khusyuk berdoa.

“Kalau kiai yang datang de­ngan sorban-sorban gede bi­asa­nya minta digelapin. Saya tunggu di depan. Kalau pengunjung biasa bisa saya bantu doakan,” katanya.

Para peziarah, menurut Ach­mad, tidak dipatok biaya. Namun, jika menyumbang untuk keber­si­han dipersilakan. Pasalnya, dia ha­nya bertugas menyambung ge­nerasi menjagai makam kramat yang dulu dijagai kakeknya.

Untuk waktu ziarah, dia pun ti­dak membatasi. Ada yang hanya hitungan menit, hingga full me­nginap selama 41 hari. “Ada pe­ngusaha kelilit utang, 41 hari di­mari (makam),” bisiknya.

Sstt, Ada Suara Gaib Dari Dalam Makam
Kalau Penziarah Punya Niat Buruk

Makam Syekh Tubagus Z­a­karia di kawasan Batuceper, Kota Tangerang, Banten, ada­lah salah satu makam yang oleh se­bagian orang dianggap bertuah dan keramat.

Syekh Tubagus Zakaria di­ang­gap berjasa sebagai pen­diri daerah Tangerang. Tak pe­lak, makam Syekh yang me­ning­gal tahun 1717 itu kerap di­kun­jungi warga Tangerang hingga luar Tangerang. Di antara mere­ka yang datang, ada juga yang ber­niat buruk saat me­man­jat­kan doa di hadapan makam.

Achmad Syaidu, kuncen di Makam Syekh Tubagus Zaka­ria menceritakan, peziarah yang da­­tang dengan maksud baik dan benar-benar ingin minta pe­tun­juk bisa masuk dan ke­luar baik-baik saja. Se­balik­nya, jika niat-nya bu­ruk, bisa celaka.

“Ada yang kesurupan di de­pan makam, pingsan, sampai ke­cebur got,” ujarnya terkekeh.

Kuncen yang terkenal de­ng­an sebutan kuncen gaul itu lalu menunjukkan got yang berada di sisi kanan hala­man depan makam keramat. Di got dengan lebar 1x1 meter itu sudah me­makan le­bih dari tiga korban. “Rata-rata yang kecebur, yang nggak bener,” katanya.

Karena tak sedikit yang ber­­nasib sial, Achmad sesekali me­lakukan interview kecil-ke­­cilan kepada para pengunjung yang datang berziarah. Misal­nya, menanyakan apa tujuan­nya saat ber­ziarah. Jika berbo­hong, mi­salnya berniat buruk kepada orang lain, dia tidak menjamin sang penziarah akan terhindar dari kesialan.

Pernah suatu ketika, dice­rita­kan Achmad, pada tahun 2010, se­orang peziarah datang mem­bawa seseorang untuk di­doa­kan. Izinnya, murni berziarah selama tujuh kali malam Jumat. Namun, begitu memasuki ma­lam ke tiga, terdengar teguran sua­ra dari makam.

“Hentikan, bukan di sini tem­patnya. Bawa tamu itu ke ru­mah­mu. Jangan di sini,” ujar Ac­h­mad menirukan suara gaib itu.

Apakah para caleg yang ber­ziarah mengalami hal serupa, Achmad mengaku tidak tahu. Pasalnya, hanya sedikit mereka yang datang mengaku resmi se­bagai caleg. Namun, diaku­i­nya, menjelang pemilu banyak pe­zia­rah baru yang datang.

“Muka-muka baru makin ba­nyak. Pakaiannya rapi, kemeja gitu, sama mobilnya bagus-ba­gus. Bisa jadi caleg,” terkanya.

Makam Syekh Tubagus Za­karia berada di kawasan Ba­tu­ceper, Kota Tangerang. Ini ada­lah salah satu makam yang se­ring diziarahi orang-orang yang ingin sukses. Makam yang ter­letak di Jalan Sempati RT 04/02, Kelurahan Batujaya ini, ada­lah makam tokoh aga­ma yang diklaim sebagai salah satu pen­diri Kota Tangerang.

Makam Syekh Tubagus Za­karia ini merupakan salah satu tempat favorit peziarah. Bah­kan, yang berziarah bukan ha­nya dari Tangerang saja me­lain­kan dari luar daerah seperti Ban­dung, Jakarta, dan Bogor.

“Mulai dari pengusaha, tim­ses (tim sukses-red) orang-orang politik, sampai orang mis­­kin yang mau mengubah na­sib, banyak banget yang datang ke sini,” pung­kas­nya, sembari menasehati kalau yang membe­rikan rezeki murni dari Allah. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Israel Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon Barat Daya

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:05

Prabowo Disarankan Perbesar Anggaran Pertahanan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:59

Lampaui Target, Peserta Pameran TEI ke-39 Tembus 1.460 Exhibitor

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:57

Khofifah Kuatkan Kehidupan Beragama Lewat Pesantren

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:49

Bikin Bingung Pemilih, Trump dan Istri Beda Pandangan Soal Aborsi

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:46

Tampung Keluhan Hakim, DPR Pertimbangkan Revisi UU Kehakiman

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:40

Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:34

Perdana, Wakil Myanmar Bakal Hadiri KTT ASEAN di Laos

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:26

Harga Pangan Bervariasi: Beras Turun, Minyak Goreng Naik

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:25

Bikin Ngeri, Timnas Jepang Panggil 22 Pemain di Eropa

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:24

Selengkapnya