Berita

jokowi

Segera, Cawapres yang Kompeten Hentikan Serangan untuk Jokowi

RABU, 02 APRIL 2014 | 22:00 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penetapan Joko Widodo menjadi capres dari PDI Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri sehari sebelum masa kampanye resmi dimulai melahirkan situasi yang unik.

Di satu sisi, anggota kader dan politisi partai itu serta pihak-pihak lain yang ingin memanfaatkan posisi sekarang dan kini Jokowi menyambut penetapan melalui surat perintah harian Mega itu dengan gembira dan percaya diri.

Tetapi di sisi lain, penetapan itu membuka pintu serangan yang semakin lebar. Sehingga, kemenangan PDIP masih dibayangi kemungkinan gembos seperti yang terlihat dalam survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) beberapa hari lalu.


"Dalam konteks inilah petinggi-petinggi PDIP perlu memikirkan dan mengambil langkah penting yang dapat memperkecil atau menghilangkan potensi gembos itu," ujar dosen ilmu politik FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Teguh Santosa dalam perbincangan beberapa saat lalu (Rabu, 2/4).

"Serangan yang agresif terhadap Jokowi setelah dinyatakan sebagai capres PDIP bisa membuat elektibilitas Jokowi merosot, dan lebih lanjut membuat Jokowi effect terhadap hasil pileg PDIP jadi minimum," ujar Teguh.

Serangan terhadap Jokowi itu, sambung Teguh, menyangkut kredibilitas, visi, kompetensi dan track record. Serangan ini tidak hanya dari lawan politik Jokowi dan PDIP saja, tetapi juga datang masyarakat awam.

"Tanpa pendamping (wapres) yang kompeten, yang bisa mengisi kekosongan Jokowi, Jokowi akan terus jadi bulan-bulanan. Dan ini berpotensi menggerogoti kemenangan PDIP," sambungnya.

Jika PDIP cepat memutuskan siapa cawapres untuk melengkapi popularitas dan elektabilitas Jokowi yang berdampak terhadap partai, berbagai kritik tentang kredibilitas, visi, kompetensi dan track record itu akan hilang dengan sendirinya. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya